Putrinya 'Diculik' Wewe Gombel Saat Bermain, Darwati Lakukan Ritual Buka Baju Hingga Nungging

Sri Wahyuning, bocah perempuan yang berusia 5 tahun, mendadak hilang ketika sedang bermain-main di depan rumah.

Editor: Mustain Khaitami
Fajar Bachruddin Achmad/Tribun Jateng
Darwati, warga Kota Tegal, bersama putrinya Sri Wahyuning, saat ditemui tribunjateng.com di rumahnya, Minggu (3/11/2019). 

Oleh karena itu, Wewe Gombel diciptakan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman tersebut. Wewe Gombel biasanya digambarkan dengan sosok wanita tua keriput dengan payudara yang terlihat panjang dan menggantung.

Nama Wewe Gombel dengan penggambaran umum seperti yang tertulis di atas mungkin juga bukan sekadar isapan jempol belaka, ada suatu analisis logis mengenai salah satu bentuk motivasi orang-orang dulu (tatanan masyarakat primodial) untuk mengantisipasi tindakan yang mengundang kebiasaan-kebiasaan buruk yang berpotensi melanggar aturan.

Misalnya anak-anak yang seharusnya belajar di malam hari atau berkumpul bersama keluarga tetapi malah bermain di luar rumah dan tanpa pengawasan orang.

Cerita tentang adanya sosok Wewe Gombel secara turun temurun dan paralel menyebar ke berbagai individu yang sebagaian dari para individu itu mungkin juga secara sepihak mengarang definisi tambahan mengenai sosok Wewe Gombel, kemudian merebak ke segala arah dan dikomsumsi oleh banyak pihak.

Konon katanya, Wewe Gombel berasal dari sebuah bukit di kawasan Gombel, Semarang. Dahulu, banyak orang mati di bukit itu akibat pembantaian pada masa penjajahan Belanda.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved