Heboh Mata Air Muncul di Tengah Lahan Gersang, Tak Berhenti Mengalir Sampai Basahi Persawahan
Lahan pertanian di sekitar sumur bor terlihat sudah kering, tanah-tanah di lahan tersebut sudah mengalami retak-retak karena kekeringan.
TRIBUNKALTENG.COM, YOGYAKARTA - Lahan pertanian tandus di Padukuhan Widoro Lor, Desa Bendungan, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mendadak ramai dikunjungi orang.
Itu setelah sebuah sumur yang baru saja digali, tiba-tiba mengeluarkan sumber air yang deras.
Kabar ini pun dengan cepat menyebar dan membuat penasaran sehingga banyak yang datang ke lokasi munculnya sumber air di lahan milik Suyadi (62), warga Dusun Garotan, Desa Bendungan tersebut.
Lahan pertanian di sekitar sumur bor terlihat sudah kering, tanah-tanah di lahan tersebut sudah mengalami retak-retak karena kekeringan.
Suyadi menceritakan, pada Senin kemarin, dia memanggil tukang sumur bor untuk mengebor lahan pertaniannya karena di sekitar lahan pertanian itu tidak ada sumur. Pada musim kemarau, praktis lahannya tidak bisa ditanami tumbuhan.
• VIRAL Uang Dimakan Rayap, Uang Putri Budding Rp 5,4 Juta Hanya Diganti Bank Segini, Tak 100 Persen
• Jadwal Pendaftaran CPNS 2019, Dibuka Pendaftaran Calon CPNS Bulan Oktober 2019 Juga PPPK 2019
• Sinopsis Bumi Manusia, dari Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer, Cerita Mimpi Minke
• Pernikahan Semu Pangeran Charles dan Putri Diana, Dibayangi Cinta Pangeran Charles dan Camilla
• Ingin Berat Badan Ideal, 4 Macam Minuman Spesial Ini Bantu Turunkan Berat Badan hingga Normal
• Keluarkan Lumpur dan Gas, Sumur Alam Berbentuk Mirip Kawah Bermunculan di Cilacap
• Download Lagu Nella Kharisma dan Dangdut Koplo, Link Download Lagu di Sini
• Istana Negara di Depan Monumen Pancasila, Begini Desain Ibu Kota Baru di Kalimantan
Pada Senin pagi, tukang sumur bor mencari daerah yang memiliki sumber air, saat itu ditentukan sumur bor berada di sebelah selatan lahan pertaniannya.
Mulai pukul 10.00 WIB, pengeboran dilakukan. Tak ada yang berbeda selama pengeboran yang dilakukan sampai pukul 16.00 WIB.
Saat mereka beristirahat, tiba-tiba dari lubang bekas galian ini muncul air dengan deras. Suyadi kaget karena kemunculan air ini dirinya kemudian berinisiatif menggunakan pipa untuk mengalirkan air.
"Tahu-tahu air naik ke permukaan dengan deras, lalu dipasang sebuah pipa berukuran kurang lebih 4 inci," ucapnya di lokasi, Rabu (21/8/2019).
Terus mengalir
Bersama sang adik, Paidi, dia menunggu sampai malam untuk mengetahui sumber air itu akan berhenti atau tetap mengalir. Ternyata air bersih itu terus mengalir tanpa henti sehingga tanah pertanian di sekitarnya pun basah.
Para petani pun berinisiatif untuk membuat saluran air yang digunakan untuk mengairi sawah yang telah mengering.
"Niatan saya membuat sumur bor dan airnya bisa dimanfaatkan tetangga sekitar," ucapnya.
Menurut dia, di sekitar lokasi memang tidak ada sumur pompa. Petani sekitar hanya memanfaatkan air yang berada di sungai tak jauh dari lahan pertanian. Itupun tidak sampai dua bulan setelah musim kemarau tiba.
"Kalau musim kemarau, di sini tidak bisa dimanfaatkan untuk pertanian karena tidak ada sumber airnya," ujarnya.
Paidi menambahkan, debit air yang keluar cukup stabil. Hal itu terbukti dari sejak beberapa hari terakhir dirinya menyedot menggunakan pompa air semalaman tidak berkurang sumber airnya.
"Air ini sudah disedot hingga jarak 300 meter. Itu saja pakai satu diesel, kalau menggunakan dua diesel saya rasa masih mampu," ucapnya.
Bersama kakaknya, Paidi membuat sumur bor menghabiskan uang Rp 5 juta. Nantinya diharapkan bisa mencukupi kebutuhan air pertanian di sekitarnya sehingga para petani bisa meningkatkan kesejahteraannya.
Ilmiatun, warga sekitar, mengaku bersyukur akhirnya ada air bersih di sekitar lahan pertaniannya. Dia berharap air ini bisa terus mengalir.
"Semoga lahan pertanian di sini bisa ditanami setiap tahun," ucapnya.
Dia dan sang suami pun menyiapkan lahan pertanian yang akan ditanami palawija dalam waktu dekat. Ilmiatun beruntung karena sumber air tepat berada di atas lahan pertaniannya sehingga air mengalir deras.
Kehebohan warga ini muncul setelah sejak beberapa hari terakhir, media sosial di Yogyakarta diramaikan pembicaraan tentang muculnya air yang keluar dari lahan pertanian.
Salah satunya, unggahan di akun instagram @ceritagunungkidul yang direspons ribuan orang. Lahan tandus dan tanahnya sudah retak-retak ini seolah muncul oase baru setelah kemunculan sumber mata air ini sejak Senin (19/8/2019).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com