Kabar Seruyan
Polisi Seruyan Tangkap Yunus Seusai Tebas Rekannya Pakai Kampak, Barang Bukti Ini Turut Diamankan
Polisi hingga Senin (1/7/2019) masih melakukan pendalaman kasus penganiayaan hingga berakhir pada pembunuhan terhadap Toni di Mes Karyawan l Afdeling
Penulis: Fathurahman | Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNKALTENG.COM, KUALA PEMBUANG - Pascapembunuhan yang menimpa seorang karyawan perkebunan besar swasta (PBS) Kebun Kelapa Sawit di Mes Karyawan Afdeling 88 blok H. 40 PT Wana Sawit Lestari (WSL) 1 Dusun Natai Tabuk Desa Pembuang Hulu 1 Kecamatan Hanau Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Minggu (30/6/2019) siang, polisi terus melakukan pengembangan.
Sejauh ini, Yunus, seorang pria kelahiran Tasikmalaya , 1 Januari 1980 yang merupakan karyawan perusahaan tersebut, diamankan untuk kepentingan penyidikan.
Dalam kejadian itu, Yunus diduga secara membabi buta mencincang rekan kerjanya sendiri bernama, Toni Hermawan Kelahiran Pandegelang, 5 Pebruari 2019 di Mes Perusahaan yang sama diatas kasur.
Polisi hingga Senin (1/7/2019) masih melakukan pendalaman kasus penganiayaan hingga berakhir pada pembunuhan terhadap Toni di Mes Karyawan l Afdeling 88 blok H. 40 PT WSL 1 Dusun Natai Tabuk Desa Pembuang Hulu 1 Kecamatan Hanau, Seruyan.
• Dihabisi Rekan Sendiri, Karyawan Sawit PT WSL Seruyan Tewas Dikapak di Atas Kasur
• Viral Wanita Bawa Anjing Masuk Masjid dan Bikin Jemaah Berhamburan, Begini Penjelasan Polisi
• Vanessa Angel Posting Ini Pasca Bebas, Sampaikan Ucapan Buat Sang Mantan Kekasih
Sejumlah barang bukti yang berhasil diamankan polisi antara lain, satu buah senjata tajam jenis Kapak yang gagangnya terbuat dari kayu warna hitam, satu buah bantal kapuk yang ada noda darahnya satu buah baju kaos warna hitam yang ada noda darah satu buah celana pendek motif kotak-kotak warna coklat yang ada noda darahnya, satu buah ikat pinggang warna hitam.
Kapolres Seruyan, AKBP Ramon Zamora Ginting, mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan penyidikan terhadap pelaku pembunuhan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut untuk mengungkap motif pembunuhan."
Kasusnya masih kami dalami, pelakunya sudah diamakan," ujarnya singkat.
Sementara itu, keterangan salah satu saksi bernama Harno kepada polisi, meyebutkan, dia melihat pelaku Yunus, berlari dari arah ujung jalan perumahan atau mes karyawan di blok H40 dengan membawa kampak nampak dengan beringas mencari seseseorang ke arah rumah yang ditinggali korban.
Melihat gelagat yang seperti itu, sebenarnya Harno berusaha mencegahnya, namun sayangnya saat itu pelaku atau Yunus lebih cepat larinya sehingga tidak bisa diikuti, pelaku masuk ke dalam kamar korban.
”Saya mendengar suara teriakan korban minta tolong, dari dalam rumah yang ditinggalinya di dalam kamar ternyata dia dianiaya pelaku," ujarnya.
Harno mengatakan, dia sempat berlari mendatangi kamar korban atau ke arah suara yang minta tolong tersebut dan sempat berada didepan kamar korban. Namun pelaku, tiba-tiba keluar dari dalam kamar rumah dengan membawa kapak yang berlumur darah.
"Saat keluar kamar, kampaknya sudah berlumuran darah usai pelaku melakukan penganiayaan hingga korban tewas," ujarnya.
Harno bersama Idi Sukedi juga karyawan lainnya, memegangi tubuh pelaku dengan cara merangkulnya, sehingga spontan pelaku membuang kapaknya ke arah semak disamping rumah korban.
"Kami langsung amankan pelaku Yunus, dan membawanya ke mess," ujarnya.
Sedangkan, korban saat itu dalam keadaan berlumuran darah lalu di bawa ke Polibun PT. WSL I, kondisi korban parah sehingga langsung di bawa ke rumah sakit di Pangkalan bun, namun karena kondisi korban terus memburuk dan darah berkas penganiayaan ter keluar, sehingga korban meninggal dunia dalam perjalanan.
Kondisi luka-luka korban robek pada kepala bagian dahi, luka robek pada tangan sebelah kiri bagian lengan, sedangkan darah terus mengucur dari lubang luka, sesaat setelah itu petugas keamanan setempat membawa pelaku ke Polsek Hanau untuk di proses sesuai hukum yang berlaku terhadap pelaku. (Tribunkalteng.com /faturahman)