Menangis Usai Sosoknya Viral, Pengemis Bermobil Bantah Berita Medsos, Ini Faktanya
Herman pun tidak merasa segan, karena menurutnya kabar yang beredar di media sosial dan pemberitaan terkait dirinya memiliki mobil itu tidak benar.
Menurutnya hal itu Ia lakukan lantaran agar memiliki pekerjaan.
Karena selain mengantar jemput Herman, Ia juga sering menerima sewaan dari orang lain.
"Iya kalau ada sewa tarikan ya narik saya, pernah waktu itu ada sewaan ke Jakarta ya saya tinggak saya bilang ada sewaan terus dia naik angkot saya narik," katanya.
Maman pun mengaku tidak ada hubunga darah atau kerabat denga Maman.
Hal itu murni dilakukannya karena memang dirinya berprofesi sebagai sopir sewaan.
5. Hasil mengemis digunakan untuk kehidupan sehari-hari
Bukan tidak mau Herman beralih profesi atau menekuni usaha lain.
Herman yang sudah mengalami luka dihidungnya sejak lahir itu mengaku sulit mendapat pekerjaan.
Bahkan untuk berdagang pun menurutnya hal itu tak mungkin dilakukan.
"Dulu saya petani tapi sawah sudah dijual, ini ngemis kemauan sendiri tanpa ada paksaan, pengen cari usaha lain tapi apa, kalau dagang kann enggak mungkin kondisi fisik saya seperti ini kerja diorang juga tidak diterima," ujarnya.
Herman pun mengungkapkan bahwa kehidupannya di kampunya sama seperti warga lainnya.
Ia pun menyangkal kalau dirinya hidup berlebihan dan berlimpah harta.
Bahkan kata Herman dirinya menggunakan uang hasil mengemis untuk kebutuhan sehari hari.
"Saya kalau hidup saya sudah berkecukupan, sudah mapan kehidupan sehari hari cukup saya juga enggak akan ngemis, anak saya kerja mungut sampah di Pamulang, penghasilan Rp 800 ribu dia sudah berkeluarga juga, masa saya masih mau membebani kan enggak," katanya sambil mengeluarkan air mata.
Sementara itu Kepala Dinas Sosial Kota Bogor Azrin akan segera melakukan kordinasi dengan Dinsos Kabupaten Bogor.