Kabar Dunia

50 Potongan Kepala Wanita di Tong Sampah, Diduga Dieksekusi ISIS di Suriah

Dalam dua hari pertama serangan, sumber itu mengklaim 37 anggota ISIS terbunuh dan 19 fasilitas mereka hancur, termasuk pusat komando di Baghouz.

Editor: Mustain Khaitami
Met Police via BBC
Rekaman CCTV menunjukkan Shamima Begum ketika berada di Bandara Gatwick, Inggris, sebelum bertolak ke Turki dan menyeberangi Suriah demi bisa bergabung dengan ISIS pada 2015. 

TRIBUNKALTENG.COM, BAGHOUZ - Pemandangan mengerikan ketika bertugas dalam operasi menumpas Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kabarnya ditemukan pasukan elite Inggris SAS.

Seorang sumber menuturkan, pasukan SAS menemukan kepala para perempuan Yazidi, yang disebut dijadikan budak seks ISIS, di tong sampah.

Diwartakan Daily Mirror, Selasa (26/2/2019), puluhan perempuan itu dieksekusi di dekat benteng terakhir ISIS di Baghouz, Suriah.

Dalam wawancara dengan Mail Sunday, sumber itu mengatakan, anggota ISIS memenggal perempuan Yazidi itu dan membuang kepalanya untuk ditemukan SAS.

Menyamar, Pasukan Israel Serbu Masjid dan Culik Pegawai Kementerian Awqaf, Tiga Orang Terluka

Mobil Bupati Demak Tabrakan dengan Tronton, Ajudan Meninggal & Bupati M Natsir Patah Tulang Pinggul

"Aksi pembantaian pengecut dan memuakkan ini begitu jauh dari pemahaman manusia pada umumnya," ujar sumber tersebut.

Si sumber melanjutkan, para anggota SAS yang memasuki Baghouz itu tidak bisa melupakan pemandangan yang mereka lihat, dan membandingkannya dengan film Apocalypse Now.

"Saat ini, satu hal yang bisa menghibur mereka (SAS) adalah ketika bisa berkontribusi mengakhiri masa teror ISIS," lanjut sumber itu.

Pasukan elite yang dibentuk pada 1 Juli 1941 itu pada awal Februari ini menembakkan 600 mortir dan puluhan ribu peluru senapan mesin.

Serangan yang dilakukan SAS dilaporkan menewaskan 100 anggota ISIS dalam pertempuran di Baghouz di mana sumber menyatakan, konflik terjadi pada 9 Februari.

Dalam dua hari pertama serangan, sumber itu mengklaim 37 anggota ISIS terbunuh dan 19 fasilitas mereka hancur, termasuk pusat komando di Baghouz.

Dibantu kelompok Pasukan Demokratik Suriah (SDF), SAS mendesak ISIS sehingga kelompok itu terpaksa menggunakan terowongan sebagai jalur melarikan diri.

"Namun, tikus itu tak bakal bisa kabur karena meski terkena asap tebal, drone kami secara efektif bisa mengidentifikasi terowongan," kata sumber tersebut.

Dalam melancarkan operasi, SAS menggunakan teknologi biometrik yang dipakai untuk mengidentifikasi petinggi ISIS.

Kesaksian Perawat Anggota ISIS

Satu per satu penyesalan mantan anggota kelompok ISIS terungkap.

Setelah Shamima Begum dan Hoda Muthana, pengakuan penyesalan karena pernah berurusan dengan ISIS itu juga terungkap dari seorang pria bernama Mohammed Anwar Miah.

Dilansir dari Daily Mail, Anwar Miah merupakan seorang apoteker asal Inggris yang saat ini dikurung di Suriah Utara.

Miah dikurung karena ia ketahuan merawat pejuang atau jihadis kelompok militan ISIS.

Kepada Daily Mail, Miah mengatakan bahwa ia ingin kembali ke negaranya dan membawa anak istrinya bersamanya.

Mohammed Anwar Miah (40) yang kini berganti nama menjadi Abu Obayda al-Britannia di dalam kekhilafahan ISIS itu meninggalkan Birmingham, Inggris pada September 2014.

Ia kemudian menyelinap masuk ke wilayah yang dipegang ISIS.

Dalam wawancara dengan surat kabar pertamanya, Miah menyatakan jika ia tidak pernah bersumpah setia pada kelompok ISIS.

Namun, ia mengaku pergi ke sana secara ilegal untuk pekerjaan kemanusiaan, yakni merawat para jihadis ISIS.

Miah tinggal di kota Mayadin di bawah pemerintahan ISIS selama 4 tahun.

Dia mengaku jika selama itu Miah bekerja sebagai asisten ahli bedah ortopedi yang ia pelajari dari buku.

Miah akhirnya memutuskan untuk melarikan diri dari Mayadin pada Agustus 2018 lalu dengan sepeda motor bersama istrinya yang tak ingin disebutkan namanya dan anaknya, Mariam yang saat itu baru berusia 9 bulan.

Sejak terpisah dari istrinya, Miah mengaku belum pernah melihat anak keduanya.

Karena saat Pasukan Demokrat Suriah menjemputnya, istrinya dalam keadaan hamil 5 bulan.

Kini, Miah tidak tahu di mana keberadaan anak-anak dan istrinya.

Namun Miah mengatakan jika anak-anaknya adalah warga negara Inggris dan ia ingin mereka kembali ke Inggris bersamanya.

Sebagai tambahan informasi, Miah merupakan salah satu dari 6 warga Inggris yang diduga tergabung menjadi jihadis ISIS yang kini ditahan oleh SDF, pimpinan Pasukan Kurdi.

Ketika berbicara di sebuah gedung intelijen di provinsi Al-Hasakah dalam perjalanan singkat dari penjara, Miah mengatakan keinginannya untuk pulang ke Inggris.

Miah juga mengatakan bahwa dirinya lebih bangga menjadi warga Inggris.

"Saya ingin pulang. Saya bangga menjadi orang Inggris.

Inggris adalah negara dengan hak asasi manusia yang baik" katanya.

Lebih lanjut, Miah juga menyatakan keinginannya untuk membawa istri dan anak-anaknya pulang ke Inggris.

"Dalam situasi yang ideal, saya ingin membawa istri dan anak-anak saya kembali ke Inggris bersama saya dan menjalani kehidupan yang normal.

Jika dia bisa tinggal di sana dan dia tidak diizinkan mendapatkan perawatan kesehatan, tidak masalah.

Saya tidak pernah mengklaim manfaat apapun dalam hidup saya. Saya selalu bekerja untuk mencari nafkah dan membayar pajak" imbuhnya.

Sementara itu, menurut Miah, Inggris memiliki tanggung jawab untuk mengambil kembali semua warganya dan merehabilitasi mereka.

Apalagi menurut Miah, dirinya tidak bersalah atas tindakan kejahatan apapun.

"Aku tidak berbahaya bagi publik.

Tetapi jika mereka merasa bahwa saya berbahaya, saya senang untuk mengikuti rehabilitasi dalam bentuk apapun.

Jika mereka ingin menghukum saya, mereka dapat menghukum saya.

Jika mereka ingin memantau saya, sayapun tidak masalah.

Saya menyesal karena datang ke Suriah dan jika saya dapat memutar waktu kembali, saya tidak akan datang ke Suriah" pungkasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Pasukan Elit Dunia Ini Terkejut Melihat 50 Potongan Kepala Wanita di Tong Sampah, http://jateng.tribunnews.com/2019/03/04/pasukan-elit-dunia-ini-terkejut-melihat-50-potongan-kepala-wanita-di-tong-sampah?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved