Pilpres 2019

Tokoh Nasional Ini Dulu Dukung Prabowo dan Sekarang Merapat ke Jokowi, Berikut Ulasannya

Dinamika Pilpres 2019 makin dinamis. Partai koalisi kubu Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sudah terbentuk.

Editor: rendy nicko
BIRO PERS SETPRES
Presiden Joko Widodo meresmikan program Bank Wakaf Mikro di Pondok Pesantren An-Nawawi Tanara di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Rabu (14/3/2018). 

Pada satu kesempatan, Ali Mochtar Ngabalin pernah menyarankan Partai Amanat Nasional tidak bergabung dalam koalisi pendukung Joko Widodo atau Jokowi di Pilpres 2019 mendatang.

Ali Mochtar Ngabalin meragukan PAN dapat berbuat banyak memenangkan Jokowi di Pilpres 2019.

Baca: Berkah Johny Gala Naik Tiang Bendera, Hotman Paris Beri Rp 25 Juta, Kapolda NTT Bangunkan Rumah

"Sebaiknya tidak usah deh. Karena belum tentu Anda datang juga memberikan dukungan dari semua dukungan PAN. Bahkan, mungkin orang-orang yang selama ini mendukung Pak Jokowi malah berhenti mendukung," kata Ali Mochtar Ngabalin di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

Ali Mochtar Ngabalin berpendapat koalisi sembilan parpol yang telah dibangun untuk mendukung Jokowi sudah cukup solid. Apalagi, didukung oleh seluruh elemen relawan yang ada saat ini.

"Sudah deh, tutup pintu, cukup. Kami enggak ada masalah di sini. Relawan semua siap mendukung Jokowi dua periode. Makanya kami bilang, lanjutkan," ucap Ali Mochtar Ngabalin.

Ia pun menyasar sikap Ketua Dewan Kehormatan Amien Rais yang kerap kali berkomentar sinis atas pemerintahan Jokowi. Padahal, Ali Mochtar Ngabalin mengatakan PAN punya menteri di Kabinet Kerja.

Baca: Saat Sedang Tidur Pulas, Pekerja Tambang Batu Bara di Tahlaut Disabet Parang Sampai Tewas

"Hari-hari maki orang, hari-hari menyebutkan tidak ada baiknya Jokowi, tidak ada baiknya pemerintah. Kalau Anda sebut pemerintah itu tidak benar, berarti anda kirim orang salah. Kan pemerintahan itu ada wakilnya PAN. Jadi, sudah deh enggak usah (gabung)," tandas Ngabalin.

2. Partai Golkar

Partai Golkar merupakan partai pengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa di Pilpres 2014.

Saat itu ada banyak politikus Golkar yang menjadi timses kubu Prabowo, di antaranya Airlangga Hartarto, Agung Laksono, Nurul Arifin, Syarif Cicip Sutardjo, Fadel Muhammad, Theo L. Sambuaga, Idrus Marham, dan Tantowi Yahya.

Aburizal Bakrie saat itu yang menjadi Ketua Umum Partai Golkar.

Namun sejak akhir 2015 lalu, Golkar berbalik mendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Baca: Malam Ini Pembukaan Asian Games 2018, Ini Jadwal Lengkap, Link Live Streaming dan Daftar Pertunjukan

Dalam pidatonya saat silaturahmi nasional di hadapan ratusan kader dan elite senior Partai Golkar, Agung Laksono menyampaikan pengumuman penting dan mengejutkan.

Agung Laksono mengaku sudah bersepakat dengan Aburizal Bakrie untuk mendukung pemerintahan Jokowi-JK yang diusung Koalisi Indonesia Hebat.

Pada 2016, melalui Rapimnas, Golkar memutuskan mendukung Jokowi di Pilpres 2019.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved