Kajian Islam

Bukan Hanya Haji, Ini Ibadah Khusus di Bulan Dzulhijjah yang Pahalanya Setara dengan Jihad

Bulan Zulhijjah ini tergolong istimewa karena selain merupakan waktunya jemaah haji melaksanakan ibadah haji juga ada ibadah lainnya

Penulis: Yayu | Editor: Mustain Khaitami
zoom-inlihat foto Bukan Hanya Haji, Ini Ibadah Khusus di Bulan Dzulhijjah yang Pahalanya Setara dengan Jihad
bangkapos.com
Bulan Dzulhijjah

TRIBUNKALTENG.COM - Sebentar lagi umat Islam akan memasuki salah satu bulan mulia dalam penanggalan Hijriyah, yakni bulan Dzulhijjah.

Bulan Zulhijjah ini tergolong istimewa karena selain merupakan waktunya jemaah haji melaksanakan ibadah haji juga ada ibadah lainnya yang tak kalah spesialnya.

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama, NU Online, dalam sebuah artikel diterbitkan pada 31 Agustus 2016, di bulan Dzulhijjah ini juga ada puasa sunah yang memiliki keutamaan.

Dzulhijjah disebut sebagai salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT.

Baca: KPU Pastikan Pendaftar Bacaleg DPRD Kalteng Bersih dari Mantan Koruptor

Baca: Diluncurkan dari Florida, Ini 5 Fakta Seputar Satelit Merah Putih Milik Telkom Indonesia

Baca: Prabowo Ditolak ke Kediaman SBY di Kuningan, Wasekjen Demokrat: Jenderal Kardus

Di dalamnya terdapat kewajiban haji bagi yang mampu menunaikannya.

Sementara orang yang tidak mampu dianjurkan memperbanyak amalan sunah lainnya seperti sedekah, shalat dan puasa.

Karenanya, kesempatan beribadah di bulan Zulhijjah ini tidak hanya diberikan kepada jemaah haji.

Siapapun bisa mendapat kesempatan beramal meskipun dalam bentuk yang berbeda-beda.

Anjuran memperbanyak amal saleh itu termaktub dalam beberapa hadits.

Misalnya hadits riwayat Ibnu ‘Abbas yang ada di dalam Sunan At-Tirmidzi berikut ini:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya, “Rasulullah SAW berkata: Tiada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).

Hadits di atas menunjukkan beramal apapun di sepuluh hari pertama Dzulhijjah sangat dianjurkan.

Namun kebanyakan ulama menggunakan hadits di atas sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari pada awal Dzulhijjah.

Hal ini terlihat dalam pembuatan judul bab hadits tersebut.

Ibnu Majah memberi judul bab hadis di atas dengan “shiyamul ‘asyr (puasa sepuluh hari)”.

Dalam kajian hadits, pemberian judul bab sekaligus menunjukan pemahaman seorang rawi terhadap hadis yang diriwayatkan.

Artinya, secara tidak langsung Ibnu Majah selaku perawi menjadikan hadits itu sebagai dalil kesunahan puasa.
Karenanya, Ibnu Hajar dalam Fathul Bari mengatakan:

واستدل به على فضل صيام عشر ذي الحجة لاندراج الصوم في العمل

Artinya, “Hadits ini menjadi dalil keutamaan puasa sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, karena puasa termasuk amal saleh.”

Kendati disebutkan puasa sepuluh hari dalam hadits di atas, ini bukan berarti pada tanggal 10 Dzulhijjah juga dianjurkan puasa.

Malah puasa pada tanggal itu dilarang karena bertepatan dengan ‘Idul Adha.

Terkait maksud “ayyamul ‘asyr” ini, An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan:

والمراد بالعشر ها هنا الأيام التسعة من أول ذي الحجة

Artinya, “Yang dimaksud sepuluh hari di sini ialah sembilan hari, terhitung dari tanggal satu Dzulhijjah.”

Berdasarkan pendapat An-Nawawi ini, siapapun disunahkan untuk beramal sebanyak-banyaknya di bulan Dzulhijjah khususnya puasa sembilan hari di awal bulan.

Dalam hadits lain, saking penasarannya sahabat tentang keutamaan beramal sepuluh hari di bulan Dzulhijjah, mereka bertanya kepada Rasul SAW, “Apakah jihad juga tidak sebanding dengan beramal pada sepuluh hari tersebut?” Rasul menjawab, “Tidak, kecuali ia mengorbankan harta dan jiwanya di jalan Allah (mati syahid),” (HR Ibnu Majah).

Dengan demikian, Rasul menyetarakan pahala beramal di sepuluh hari Dzulhijjah dengan mati syahid.

Karena konteks negara kita bukan peperangan, dalam kondisi aman dan damai, tentu memperbanyak amal di bulan Dzulhijjah, terutama puasa, lebih diprioritaskan. (banjarmasinpost.co.id/yayu fathilal)

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved