Teror bom di Surabaya

Saksi Mata Ledakan Bom di Surabaya: Wanita Bercadar hingga Banyak Tubuh Tergeletak

Hingga saat ini yang telah diketahui pasti adalah bom bunuh diri terjadi di Gereja Santa Maria Tak Bercela Ngagel.

Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNJATIM.COM/SRI HANDI LESTARI
Sejumlah sepeda motor terbakar di depan Gedung GKI Diponegoro, Jalan Diponegoro Surabaya. 

Menurut kesaksiaan seorang jemaat GKI Diponegoro, Didin, perempuan itu datang dan hendak masuk ke dalam gereja bersama dua anak.

"Dia mendekat ke geraja, mau masuk, tapi kemudian dilarang oleh petugas, diminta keluar di area gereja," cerita Didin, jemaah GKI yang sebelumnya akan mengikuti misa jam 08.00 WIB.

Karena tidak bisa masuk, perempuan itu berdiri di sekitar parkir sepeda motor di badan jalan Diponegoro.

Tak lama kemudian bom meledak. "Informasinya, bom juga ada di tubuh anak-anaknya," tandas Didin.

Saat ini, kondisi tubuh ketiganya dalam kondisi tercerai berai dan masih ada di depan Gereja.

Sebuah foto yang didapatkan redaksi menunjukkan deretan sepeda motor terbakar dengan di depan gedung GKI Diponegoro Surabaya. (Surya/Sri Handi Lestari)

7. Adanya Saksi Mata yang Mengungkap Adanya Penampakan Wanita Bercadar

Saksi mata ledakan diduga bom di GKI Diponegoro Surabaya bernama Tardiyanto (49) mengatakan beberala hal terkait hal itu.

Tardiyanto menjelaskan dirinya melihat secara langsung dan jelas ada dua remaja yang tergeletak pasca bom itu.

Selanjutnya, pria asal Sidosermo itu menuturkan korban bertambah seorang lagi sekitar pukul 08.0p WIB, Minggu (13/5/2018).

Menurutnya, ketika itu dirinya melihat ada sekitar tiga wanita bercadar hendak memasuki GKI Diponegoro Surabaya sekitar pukul 07.25 WIB.

"Tiga orang itu semuanya cewek, pakaiannya mereka serba hitam, bercadar, bawa tas, dan pakai rompi," ungkap pria yang akrap disapa Tardi itu.

Tardi mengungkapkan dirinya juga melihat beberala orang tergeletak di parkiran sepeda motor seperti halnya yang dilihat TribunJatim.com dilapangan.

Ketika berada disekitar TKP, TribunJatim.com juga sempat melihat sosok seseorang tergeletak di sebuah sepeda motor yang terparkir.

Bahkan, parkiran sepeda motor saat itu pun berserakan seketika.

Kembali ke Tardi, ia membeberkan ketika itu ada seorang wanita yang diduga membawa bahan peledak memakai cadar, berpakaian serba hitam dan mengenakan rompi semua.

"Saya lihat korbannya pelaku bomnya semua, saya tidak bohong, satu cewek itu bawa anak kecil dua anak remaja, sepertinya anaknya," ujarnya.

Kata Tardi, sekuriti GKI Diponegoro Surabaya juga menjadi salah satu korban.

Sekuriti itu dikatakan Tardi hanya kecipratan bom.

Namun, Tardi menambahkan luka yang dialami sekuriti itu di bagian paha dan mulut

Selanjutnya, para jemaat gereja pasca bom masih berada didalam.

"Mereka (jemaat gereja) gak boleh keluar semua awalnya, gak lama polisi datang," paparnya.

Selain itu, Tardiyanto menuturkan dirinya saat itu hanya mengetahui ada korban dari gereja yakni seorang sekuriti saja. (TribunJatim.com/Pradhitya Fauzi)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Cerita Saksi Mata Ledakan Bom di Surabaya: Wanita Bercadar hingga Potongan Tubuh Depan Gereja, http://jatim.tribunnews.com/2018/05/13/cerita-saksi-mata-ledakan-bom-di-surabaya-wanita-bercadar-hingga-potongan-tubuh-depan-gereja?page=all&_ga=2.174087467.821251127.1526185198-665470759.1526086292.

Editor: Ignatia Andra Xaverya

 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved