Kabar Kalimantan
Bukan Cuma Makan Sendok, Pisau, dan Paku, Pria Kutai Ini Juga Pernah Teteskan Lem ke Mata
Kendati biaya pengobatannya gratis karena ditanggung Jamkesda dan BPJS, namun Jumrah harus berutang untuk ongkos transportasi,
Semua cara telah ditempuhnya, tapi kebiasaan Jahrani makan benda asing masih muncul. Ia berharap pasca operasi kemarin anaknya bisa segera pulih. Saat ini Jumrah terus mengawasi anaknya, bergantian dengan suaminya. Sebelum tidur, ia harus memastikan gembok pagar di tempat tidur anaknya sudah terkunci.
Jahrani sendiri mengaku tidak sadar ketika memasukkan benda asing ke dalam tenggorokannya. "Waktu itu kepala terasa berat. Saya nggak tahu benda apa yang saya masukan ke dalam mulut. Lalu tiba-tiba tenggorokan saya sakit. Hingga saya sampai muntah darah. Saya baru sadar ketika perut saya sudah terasa nyeri dan kesakitan. Ibu saya bilang mata saya merah dan keluar air mata," ujar Jahrani.
Baca: Keempat Anaknya Disekap 12 Jam di Toilet, Tanpa Makan dan Penerangan
Sewaktu kerja di kayu, pemuda ini sempat mengalami kejadian ganjil. Ketika kerja malam sekitar pukul 02.00, tiba-tiba ia ingin pergi sendiri di dalam hutan yang gelap. Waktu itu, ia merasa pikirannya kosong.
Ia terus masuk ke dalam hutang, bahkan tak menghiraukan teguran temannya. Beruntung, temannya menepuk keras pundaknya. Ketika tersadar, Jahrani lalu balik ke tempatnya kerja.
"Karena saya sendiri sebetulnya takut kegelapan, tapi tiba-tiba saya sudah di dalam hutan yang gelap saat itu," tuturnya.