Kabar Unik
Ketika Manusia Tertinggi dan Terpendek di Dunia Bertemu, Ini yang Terjadi
Pria 35 tahun ini menjadi orang pertama yang diukur oleh lembaga rekor selama lebih dari 20 tahun.
TRIBUNKALTENG.COM - Pria tertinggi dan wanita terpendek di dunia akhirnya dipertemukan dalam sesi pemotretan di Mesir.
Dan perbedaan di antara mereka sungguh mencengangkan.
Dilansir TribunStyle.com dari Mirror, Sabtu (27/1/2018), Guinness World Records mencatat Sultan Kosen, seorang pria asal Turki sebagai orang tertinggi di dunia.
Tinggi Sultan mencapai 244 cm.
Sementara rekor manusia terpendek di dunia dipegang oleh Jyoti Amge, seorang wanita dari India, dengan tinggi badan hanya sekitar 60 cm.
Keduanya sama-sama memenangkan rekor pada 2011.
Baca: Cuma di Indonesia, 3 Rekor Ini Gak Mungkin Dikalahkan dari Negara Lain
Sultan dan Jyoti akhirnya bertemu setelah sama-sama diundang oleh Badan Pariwisata Mesir untuk berpose di depan Piramida.
Dalam sesi foto tersebut keduanya tampak menyingkirkan perbedaan besar di antara mereka, dan menikmati momen pengambilan foto itu.
Senyum lebar terlihat jelas di wajah Sultan dan Jyoti.

Pria 35 tahun ini menjadi orang pertama yang diukur oleh lembaga rekor selama lebih dari 20 tahun.
Dan hanya Sultan yang pernah mencapai tinggi delapan kaki sepanjang sejarah Guinness World Records.
Tak hanya itu, Sultan juga memegang rekor untuk orang dengan tangan terbesar.
Baca: Patung Dewa Tertinggi Asia Tenggara Ini Bikin Heboh Netizen, Begini Sebenarnya yang Terjadi
"Saya tidak pernah membayangkan akan ada di dalam buku ini. Saya memimpikannya, tapi itu benar-benar sebuah kejutan yang besar," tutur Sultan.
Tinggi Sultan yang menjulang ini disebabkan oleh suatu kondisi yang disebut kelenjar pituitari gigantisme, diakibatkan oleh produksi hormon pertumbuhan yang berlebihan.

Sementara itu, Jyoti telah menyabet predikat manusia terpendek di dunia semenjak dirinya berusia 18 tahun.
Kala itu, wanita yang kini telah berusia 24 tahun hanya memiliki berat 5 kilogram saja.

Ia mengalami kondisi dwarfisme yang disebut achondroplasia dan tidak akan pernah tumbuh setinggi apa pun.
Akibat kondisi tersebut, semua pakaian Jyoti harus dibuat secara khusus. (TribunStyle.com/ Salma Fenty Irlanda)
Inilah Bocah Tertinggi di Dunia, Baru Berusia 8 Tahun, Tingginya Sudah Hampir Dua Meter!
Memiliki postur tubuh yang tinggi semampai tentu menjadi harapan setiap orang.
Apalagi jika dlengkapi dengan bentuk tubuh yang ideal.
Tapi, apa jadinya jika di usiamu yang masih belia pertumbuhan tulang justru tak terkontrol?
Itu pulalah yang dialami oleh seorang bocah asal Meerut, Uttar Pradesh, India ini.
Karan Singh, usianya baru lima tahun ketika tinggi badannya sudah mencapai 167 cm.
Baca: Nah Lu! Tante Pemeran di Video Mesum dengan Bocah Itu Ternyata Sedang Hamil, Siapa Ayahnya?
Sungguh tinggi badan yang setara dengan tinggi orang dewasa.
Karena kondisinya tersebut, Karan dinobatkan sebagai bocah tertinggi di dunia oleh Guinness Book of World Records.
Dilansir TribunStyle.com dari Mirror, Selasa (9/1/2018), ukuran tubuh Karan diturunkan dari kedua orangtuanya, Sanjay dan Shweatlana.
Keduanya juga memiliki postur tubuh yang tinggi.
Shweatlana, sang ibu, bahkan juga sempat dnobatkan sebagai wanita tertinggi di India.
Menurut Shweatlana, Karen sudah memiliki tubuh panjang yang melebihi ukuran anak normal sedari lahir.
"Ia dilahirkan dengan panjang 63 cm, berat tubuhnya juga 7,8 kg," ujar ibu Karen.
Lantaran ukurannya itu, Shweatlana dan suaminya sampai mengira jika putranya mengalami kelainan.
"Namun, dokter mengatakan jika putra kami adalah anak yang sehat," lanjutnya.
Kesulitan lain yang ditemui selama masa pertumbuhan Karen adalah saat mencari pakaian.
Apalagi, ketika dirinya masih bayi.
Ibunya harus pergi ke beberapa toko untuk mencari baju bayi berukuran besar.
Kini, usia Karan telah memasuki 8 tahun.
Di usianya ini, Karan sudah mengenakan pakaian dewasa karena tingginya telah mencapai 2 meter.
Dua kali lebih tinggi dibanding teman-teman seusianya.
Beruntung, Karan merupakan sosok yang mudah bergaul.
Meskipun tak sama seperti bocah kebanyakan, teman-teman Karan tak menjauhinya.
Ketika mengobrol dengannya, mereka harus berdiri di atas kursi agar sedikit sama tinggi dengan Karan.
Berkat tingginya ini, Karan menjadi salah satu pemain basket yang handal.
Ia juga banyak memenangkan pertandingan.
"Saat dewasa nanti, aku bercita-cita menjadi pemain basket profesional," tutur Karen.
Keinginannya ini pun didukung sang ibu yang merupakan seorang pelatih basket. (TribunStyle.com/ Salma Fenty Irlanda)