Makam Keramat di Ujung Pandaran
Dulu Hanya Berpagar Kayu, Makam Diyakini Buyut Datu Kelampayan Ini Diketahui Bisa Berpindah Tempat
Pantai Ujung Pandaran untuk berwisata sekaligus mengunjungi makam yang lokasinya ada sekitar 3,5 km dari perkampungan nelayan setempat.
Penulis: Fathurahman | Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Makam keramat ulama bernama Al-Alimul Allamaah Buyut Syeh H Abdul Hamid bin Al'Alimul Allaamah Mufti Syeh Haji Muhammad As'ad (Buyut Datu Kalampayan) Kalsel yang membawa agama islam pertama di Ujung Pandaran, Teluk Sampit, Kotim, ini ternyata bisa berpindah tempat.
Ini diakui oleh sejumlah warga Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kuala Pembuang Kabupaten Seruyan yang sering datang ke lokasi Pantai Ujung Pandaran untuk berwisata sekaligus mengunjungi makam yang lokasinya ada sekitar 3,5 km dari perkampungan nelayan setempat.
Makam yang dulunya hanya berpagar kayu dan gundukan tanah yang dilengkapi dengan nisan ini, sejak dulu dikenal warga yang datang ke lokasi tersebut suka berpindah-pindah tempat menyesuaikan gosong pantai.
Baca: Konflik Masih Berlanjut, Sekjen Hanura Dilaporkan karen Tuduhan Penggelapan Jabatan
Baca: Dua Bocah Peluk Batu Nisan dan Tidur di Makam Ayahnya, Kisahnya Viral
Khairil, warga Sampit, Kamis (18/1/2018), mengatakan, makam ulama tersebut sejak puluhan tahun silam dikenal sering berpindah-pindah tempat di lokasi gosong Pantai Ujung Pandaran, menjauh dari abrasi pantai akibat hantaman gelombang laut jawa.
"Dulu waktu saya pertama kali ke lokasi itu sekitar 30 tahun silam, sempat dua kali ke lokasi itu, selang waktu tiga tahun kuburan itu berpindah, awalnya ada di ujung gosong pantai, tapi kemudian mendekat ke arah pemukiman warga,"ujarnya.
Padahal sebut dia, makam tersebut saat itu tidak ada yang memelihara atau merawatnya seperti sekarang ini.
"Makanya kami heran makamnya bisa berpindah tempat tanpa diketahui orang yang memindahnya, sehingga bikin banyak orang penasaran untuk ziarah,"ujarnya. (TRIBUNKALTENG.COM)