Aisyah Bahar Meninggal Saat Membaca Alquran, Ternyata 2 Kakaknya Meninggal Ketika Salat

Sungguh sebuah perpisahan dengan dunia yang sangat diidam-idamkan oleh semua orang; meninggal saat beribadah

Editor: Mustain Khaitami
kolase Tribun Jabar/Facebook
Aisyah Bahar dan keluarga. 

"Innalillahi wa innailahi rajiun, pagi2 masuk chat berita duka, Ya Allah sy sungguh tidak menyangka gadis secantik dan sesholehah ini cepat sekali engkau panggil...

Setelah menghubungi keluarganya, beliau meninggal bukan krn sakit ataupun kecelakaan, beliau meninggal setelah shalat subuh lalu mambaca alquran, dan setelah itu ajalnya pun tiba....

Msh ingat beliau sering chat sy scra tiba2, slalu menanyakan keadaan dan kesehatan keluarga sy, wkt sy msh kos beliau jg skali2 mengunjungi sy hanya utk bersilaturahmi... Pdhl sy merasa tdk terlalu akrab dgn beliau, tp beliau mengganggap sy sprti keluarganya....

Beliau prnh menceritakan cita2x ke sy, berhubung wktu itu sy sedang menggebu2 mengurus diri utk lanjut S2 luar negeri, kata beliau dia jg sangat ingin lanjut ke luar negeri melalui beasiswa tp saat itu bnyak kendala... Keluarganya pun baru mengabarkan klo beliau baru sj lulus PNS, dan blm lama ini ada yg melamarnya...

Saudara sy/ kakak sy jg prnh dekat dan bermaksud ingin melanjutkan hidup dgn beliau, tp keluarga beliau kurang berkenan dgn saudara sy sehingga kk sy mundur....

Sy mengenalnya dgn sosok wanita yg sangat sholeh, tutur katanya santun, ramah, slalu menolong, rendah hati dan wajahnya sangat cantik...
Al-fatihah, surga untukmu A. ST. AISYAH BAHAR....," kenang Wiwin Marina.

Akun Rizda Novendry Danial menulis dengan penuh sedih, "Wajahmu teduh, cantik dan menawan. Tutur katamu lembut bagaikan bisikan yg menyejukkan hati.
Innalilahi wa inna ilayhi rojiun...

Insha Allah khusnul khotimah.

Allah sangat mencintaimu bahkan kepergianmu pun dengan cara yg sangat di impikan oleh semua org.

Selamat jalan adekku Andi ST. Aisyah Bahar, surga firdaus menantimu sayang".

Akun Muhammad Alfi Reza menceritakan pengalaman yang mengharukan tentang persahabatannya dengan Aisyah.

"5 tahun lalu kita tanpa sengaja bertemu di lantai 2 JILC BTP. Sama2 pulang dari bimbingan. Karena kau mungkin baru di Makassar, anak rantau yang memperjuangkan studinya di kota daeng. Memberanikan diri bertanya kepada saya, "Tabe, dimana disini ada warnet, mauka kirim email." Senyummu saat itu pertanda bahwa kelak kita bisa jadi sahabat yang baik.

Kalau di tahun 2012, hampir seluruh murid bimbingan belajar bercita-cita untuk menjadi dokter, bersikeras untuk lulus di fakultas kedokteran. Kau beda. Katamu pilihan Allah selalu jadi yang terbaik. Meski itu bukan dengan jas dokter..

Saya yang lagi bersusah payah untuk tembus di FK, nyata-nyatanya mendapatkan kabar darimu, lewat pesan singkat kau bilang, "Alfi, luluska di peternakan Unhas bebas test. Alhamdulillah. Mauka ambil yang ini." Tanpa banyak bertanya, saya adalah orang yang pertama yang mendukung keputusan itu. Dan ternyata benar, kau berhasil menjadi yang terbaik, cumlaude di Fakultas Peternakan Unhas.

Beberapa bulan lalu, kita sempat bertegur sapa lagi. Kali ini lewat line. Saling menyapa dan mengenang perjuangan dulu. Terakhir kudengar kau ingin melanjutkan pendidikan S2 dengan jalur beasiswa. Saya kemudian menjadi orang yang paling setuju dengan keputusan itu. Meminta untuk kita berdua saling mendoakan masa depan masing-masing.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved