Nenek Ini Dipukuli Anaknya Sampai Begini, Diancam Parang Pula
Pelaku bahkan mengancam menggunakan parang dan membacok dinding rumah ibunya itu.
TRIBUNKALTENG.COM - Dengan terisak-isak, Mak Ida (77), nenek empat cicit ini mendatangi Mapolres Banyuasin.
Dia melaporkan anak kandungnya sendiri, Sapuan yang telah tega menendang, meninju hingga mengancam dirinya pakai parang.
Akibatnya, Mak Ida mengalami tekanan batin selama di rumah.
Baca: Hubungan Pasutri Malam Jumat Kerap Jadi Bahan Candaan Sunah Rasul, Begini Penjelasannya
Menurut keterangan, Mak Ida (77) saat ditemui di Mapolres Banyuasin, Rabu (8/11/2017).
Dia sudah tidak tahan lagi atas kelakuan anak bungsunya tersebut.
Terakhir, Kamis (2/11/20017), Mak Ida dipukul mengakibatkan tubuh rentanya bengkak.
Pelaku bahkan mengancam menggunakan parang dan membacok dinding rumah ibunya itu.
"Sebenarnya saya malu meceritakan ini karena aib keluarga. Apalagi dia anak kandung saya. Apa boleh buat daripada nyawa saya terancam," ujarnya mengusap air mata.

Warga Desa Tanjung Beringin Kecamatan Banyuasin III ini melanjutkan, Sapuan sudah beristri dan memiliki anak yang sudah dewasa.
Selama ini anaknya itu tidak tinggal serumah dengannya.
Namun setiap kali butuh uang selalu datang ke rumahnya.
Baca: 9 Pasangan Ini Tewas karena Anunya Lengket, Kok Bisa?
"Mintanya ngamuk-ngamuk, jika tidak diberi mengancam bahkan memukul. Bukan saya tidak mau beri, tetapi sudah banyak harta habis dijualnya. Selama ini uang yang diberi juga tidak jelas digunakan untuk apa," ungkapnya.
Samina (69), adik kandung korban menuturkan, kelakuan beringas Sapuan hanya kepada keluarga dekatnya saja.
Jika dengan orang lain dia tidak seperti itu.
Bahkan jika meminjam uang dengan orang Sapuan selalu membayar utangnya.
"Tidak tahu setan apa yang merasuki dia, sampai-sampai ibu kandung, saudara-saudaranya dan mendiang ayahnya tega dia perlakukan seperti itu. Semua orang tahu dan bukan rahasia umum lagi kelakuannya seperti itu," jelasnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Banyuasin, AKP Dwi mengatakan pihaknya telah mengambil keterangan korban pelapor dan saksi.
"Saat ini petugas masih melakukan penyelidikan terkait kebenaran laporan tersebut," pungkasnya.