Diteriaki Rampok, 4 Oknum Anggota TNI Ditangkap Warga, 3 Lainnya Melarikan Diri
Saat itu, mobil yang ditumpangi korban dan suaminya dipepet mobil Grand Max yang ditumpangi anggota TNI AU.
Saat kejadian, warga melakukan pengepungan.
Beruntung, petugas Provost Kavaleri dari TNI Angkatan Darat tiba dan mengamankan situasi.
Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, keempatnya dibawa ke markas Detasemen Intelijen Kodam I/Bukit Barisan di Jalan Gaperta, Helvetia.
Di sana, keempatnya sempat diinterogasi, dan kemudian diserahkan ke POM TNI AU.
Karena sempat diamankan petugas TNI Angkatan Darat, Tribun berusaha menginformasi masalah ini pada Kepala Penerangan Kodam I/Bukit Barisan, Kolonel Inf Edi Hartono.
Kata Edi, ia belum bisa memberikan komentar.
"Saya kebetulan baru turun dari pesawat. Coba nanti saya cari informasi lanjutnya seperti apa. Nanti akan saya informasikan," katanya singkat.
Kepala Penerangan dan Perpustakaan (Kapentak) TNI AU Landasan Udara Soewondo Medan, Mayor Jhoni Tarigan membenarkan keempat orang yang diamankan adalah anggota TNI AU.
Katanya, keempatnya bertugas di Kosek Hanudnas III.
"Itukan bukan (anggota) Soewondo. Saya tidak bisa berkomentar banyak," kata Jhoni.
Ia mengatakan, yang bisa memberikan informasi tersebut adalah pihak Kosek Hanudnas III.
Disinggung mengenai perampasan tas yang dilakukan keempat anggota TNI AU.
"Begitu informasinya. Tapi kan saya tidak bisa kasih komentar. Kode etiknya kan ada. Benar atau tidaknya, yang bisa memberi keterangan pihak Kosek Hanudnas," kata Jhoni.
Sayang, Kepala Penerangan Kosek Hanudnas III, Lettu Mulianto tidak bisa dihubungi.
Dua nomor selulernya yang dihubungi Tribun tidak aktif.
Ada kabar, kasus ini terkait paut masalah penagihan utang piutang. (Ray/tribun-medan.com)