Kalteng Kita
Gara-gara Tegur Tetangga, Pemulung Tewas Diparang
Menurut Dendi, saat menegur Pak Pumpung itu, bapak bilang baik-baik bahkan minta maaf duluan, meminta agar jangan menyalakan sepeda motor seperti itu
Penulis: Fathurahman | Editor: Mustain Khaitami
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Tragis, seorang pemulung bernama Ade Sucipto (34) warga Jalan Tenggiri, Kelurahan Bukittunggal, Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (27/1/2017) dini hari pukul 02.00 WIB tewas dibunuh tetangganya sendiri.
Kejadian tersebut, baru dilaporkan subuh sekitar pukul 04.00 WIB, saat istri dan anak korban membawa jenazah pemulung yang menanggung enam orang anak ini tidak bisa tertolong lagi.
Informasi dari anak korban bernama Dendi Wahydi (14), malam saat kejadian tersebut, ayahnya hanya ingin menegur Pumpung (pelaku) yang malam itu sekitar pukul 12.30 WIB menyalakan sepeda motor yang terus-terusan memainkan gas sehingga sangat menggangu tetangga yang sedang tidur.
"Aku punya adik kecil yang masih bayi, makanya malam tadi nangis terus saat sepeda motor tetangga itu mainkan gas dan tidak berhenti-henti," kata Dendi mengutip ucapan ayahnya saat menegur Pumpung.
"Bapak kemudian datang ke rumah Pak Pumpung itu," lanjut Dendi
Menurut Dendi, saat menegur Pak Pumpung itu, bapak bilang baik-baik bahkan minta maaf duluan, meminta agar jangan menyalakan sepeda motor seperti itu malam-malam.
"Tapi rupanya dia tidak terima lalu mengambil parang dan menebas bapak hingga meninggal," ujar Dendi.