Kabar Dunia
Sapi Merah Lahir di Isreal, Disebut Tanda Kiamat hingga Perang Akhir Zaman!
Heifer yang merupakan sapi betina ini adalah elemen penting dari nubuat Alkitab yang dipercaya oleh para teolog menandai kedatangan Mesias
TRIBUNKALTENG.COM - Kapan kiamat, tak ada yang tahu. Tapi semua yakin akan ada akhir untuk dunia ini dan setiap kepercayaan memiliki tanda masing-masing untuk melihat kiamat.
The Temple Institute, sebuah organisasi religius yang didesikan untuk every aspect of the Holy Temple of Jerusalem (Setiap aspek dar Bait Suci Yerussalem), baru-baru ini mengumumkan kelahiran heifer merah pertama setelah 2.000 tahun lamanya di Israel.
Pengumuman The Temple Institue tertulis di halaman facebooknya yang berbunyi, "Pada hari ke-17 Elul, 5778, (28 Agustus 2018), seekor anak sapi merah lahir di tanah Israel."
Heifer yang merupakan sapi betina ini adalah elemen penting dari nubuat Alkitab yang dipercaya oleh para teolog menandai kedatangan Mesias sebagai tanda hari akhir.
Baca: Fakta Ini Tunjukkan Kiamat Sudah Sangat Dekat, Mulai dari Dajjal Sampai Mekkah Sudah Begini
Baca: Mengaku Masih Sulit Jual Gula Petani, Bulog Beri Alasan Begini
Baca: Kabut Sempat Ganggu Jarak Pandang, Pesawat Kedua Telat Tiba di Tjilik Riwut
Menurut Kitab Ibrani, rentetan peristiwa yang mengarah pada kiamat akan berjalan seperti ini:
Orang Yahudi akan kembali ke Israel setelah 2.000 tahun - Bait Suci akan dibangun kembali - miliaran orang akan binasa selama tujuh tahun bencana alam - antikristus akan bangkit dan memerintah dunia - pertempuran Harmagedon akan dimulai di suatu tempat di dekat Israel - Yesus akan kembali untuk mengalahkan pasukan Setan dan kemudian memimpin hari penghakiman.
Orang Yahudi mungkin telah kembali ke Israel, tetapi agar nubuat bergerak lebih cepat dibutuhkan seekor sapi berwarna merah sempurna.
Anak sapi tersebut dilaporkan telah diperiksa oleh para rabbinical experts (ahli rabbi), tetapi masih akan dipelajari beberapa bulan selanjutnya untuk menentukan keabsahannya sebagai heifer merah yang dimaksud dalam nubuat Alkitab.
Ini karena heifer bisa saja berubah seiring dengan pertumbuhannya sehingga akan dimonitor dengan ketat.
The Temple Institute telah memulai program peningkatan pembudidayaan heifer merah pada tahun 2015 lalu dengan tujuan yang jelas untuk menghasilkan anak sapi berwarna merah sepenuhnya tanpa cela.
Organisasi itu mengimpor embrio beku sapi Angus merah dan menanamkannya pada sapi lokal Israel.
Sebelumnya, sapi merah juga telah lahir beberapa kali namun tidak memenuhi apa yang dituliskan dalam Alkitab.
Seperti di tahun 1999 anak sapi yang lahir ternyata berjenis kelamin jantan, sementara di tahun 2002 anak sapi yang lahir tidak sepenuhnya berwarna merah karena memilikisatu patch rambut putih.
Rabbi Chain Richman, direktur The Temple Institute percaya waktunya telah tiba untuk membangun Bait Suci Ketiga setelah kelahiran heifer merah ini.
(Masrurroh Ummu Kulsum)
Artikel ini telah tayang di bangkapos.com dengan judul Dianggap Pertanda Kiamat, Anak Sapi Betina Merah Lahir Pertama Kali di Israel Setelah 2.000 Tahun, http://bangka.tribunnews.com/2018/09/12/dianggap-pertanda-kiamat-anak-sapi-betina-merah-lahir-pertama-kali-di-israel-setelah-2000-tahun?page=all.
Editor: Iwan Satriawan