Kartu ATM Mendadak Macet? Jangan Tertipu, Dua Pria Ini Bobol Ratusan Juta Cuma Bermodal Tusuk Gigi

TRIBUNKALTENG.COM, SURABAYA - Dua pria yang masing-masing berasal dari Padang dan Medan ditangkap polisi dari Polrestabes Surabaya. 

Keduanya, masing-masing adalah Sunardi (51) dan Riyanda Winata (26), diringkus karena membobol isi tabungan nasabah melalui mesin ATM. 

Dalam aksinya, dua orang ini bermodal tusuk gigi saja. 

Kasat reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran mengatakan dua tersangka memiliki peran berbeda.

Baca: Apa yang Pertama Kamu Lihat dari Gambar Ini? Ungkap Sifatmu yang Buat Orang Jengkel

Baca: Sscn.bkn.go.id untuk Pendaftaran CPNS 2018, Ini 3 Tips Upload Dokumen agar Tidak Gagal

Baca: Sapi Merah Lahir di Isreal, Disebut Tanda Kiamat hingga Perang Akhir Zaman!

Supardi memasukan tusuk gigi ke mesin ATM, sementara Riyanda sebagai sopir.

"Dalam pembobolan ATM, tersangka ini menggunakan tusuk gigi," kata AKBP Sudamiran, kamis (13/9/2018).

Mereka melancarkan aksinya di beberapa toko swalayan di Surabaya.

Melihat ada peluang, tersangka membeli tusuk gigi dan mengganjal mesin ATM.

Kemudian menunggu korban yang kesusahan mengambil uang.

Saat itulah, pelaku berpura-pura membantu dan menawarkan mengecek ATM beserta meminta pin ATM.

Mereka mengambil kesempatan korban yang lengah, memberikan pin ATM.

Bahkan pelaku diam-diam juga menukar kartu ATM tersebut dengan miliknya.

"Orang yang punya ATM merasa kesulitan dia menawarkan mau menolong tapi justru ditukar sama ATM dia," kata Sudamiran, kamis (13/9/2018).

Dilanjutkan Sudamiran, aksi pelaku merugikan korbannya hingga ratusan juta rupiah.

"Dua korban bisa ditarik Rp 300 juta," kata Sudamiran.

Dari dua laporan korban di Surabaya, pelaku ditangkap Unit Resmob Polrestabes Surabaya.

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Modal Tusuk Gigi, Dua Pria Bobol Tabungan Nasabah di ATM Hingga Ratusan Juta Rupiah, http://surabaya.tribunnews.com/2018/09/13/modal-tusuk-gigi-dua-pria-bobol-tabungan-nasabah-di-atm-hingga-ratusan-juta-rupiah?page=2.

Editor: Eben Haezer Panca