Ustaz Abdul Somad Batalkan Ceramah Karena Dugaan Intimidasi, Ini Reaksi Aa Gym

Aa Gym menyatakan, apa yang menimpa Ustadz Abdul Somad akan merusak suasana kalau tidak segera dituntaskan.

Editor: Mustain Khaitami
IST/Kolase Tribun Bogor
Aa Gym dan Ustadz Somad 

TRIBUNKALTENG.COM - Pembatalan janji Ustaz Abdul Somat untuk ceramah di beberapa daerah lantaran adanya ancaman dan intimidasi, menimbulkan reaksi.

Pembatalan ini disampaikan Ustadz Abdul Somad melalui akun media sosialnya @ustazabdulsomad, Minggu (2/9/2018) malam.

Reaksi juga muncul dari sesama rekan ulama sekaligus penceramah, KH Abdullah Gymnastiar yang karib disapa Aa Gym.

Baca: FPI Bekuk Penghina Ustadz Abdul Somad (UAS) di Facebook, Dia Terancam Diusir dari Riau

Baca: Ustadz Abdul Somad Mendadak Batalkan Jadwal Ceramahnya di Pulau Jawa, Sebut Ada Ancaman

Baca: Hilangkan Baret di Cat Mobil dengan Rp 5 Ribu? Begini Caranya

Baca: 41 Anggota DPRD Jadi Tersangka Korupsi, Pembangunan Kota Malang Teranvam Lumpuh

"Ujian kematangan dan kedewasaan bagi kita semua. Mudah-mudahan kita membiasakan dengan sesuatu yang 'BAL' (Benar, Akurat dan Lengkap). Untuk ini kita nanti sebaiknya semakin jelas kalau penolakan itu, siapa yang menolak dan apa alasannya," kata Abdullah Gymnastiar seperti diunggah di akun Youtube tvOneNews.

Aa Gym mengatakan, kalau toh memang ada pihak yang benar nyata menolak, dirinya percaya apa yang dinyatakan ustadz Abdul Somad pasti tidak mengada-ada. 

"Beliau akan bersikap sesuai fakta. Hanya kita semua ini juga bersikap harus sesuai dengan informasi yang BAL," ujarnya. 

Menurutnya, siapa yang menolak harus jelas. Lalu apa alasannya menolak.

Kalau alasannya karena kesalahan dalam materi dakwah berarti yang berhak menolak dan mengingatkan adalah Majelis Ulama (MUI).

"Atau menolak karena ustadz diduga melakukan tindakan kriminal, apa buktinya? dan yang berwajib bertindak adalah kepolisian," tegasnya.

Tetapi kalau ada penolakan hanya karena dugaan Ustadz Abdus Somad punya keberpihakan di Pilpres ini, aparat harus melindungi.

"Karena keberpihakan kepada salah satu kandidat itu adalah hak konstitusi, hak setiap warga negara dan saya kira aparat harus membantu melindungi," katanya.

Aa Gym juga bercerita pengalamannya di intimidasi. Menurutnya hal itu pernah terjadi satu kali di Batam.

"Aa pernah sekali waktu di Batam. Sudah siap waktu itu mengundang, tapi tetap saja datang dan ternyata hanya ada  lima orang yang mengatasnamakan dan tidak ada masalah sama sekali. Lancar-lancar saja acaranya waktu itu," ceritanya.

Jadi sebaiknya, kata Aa Gym, memang kalau ada yang mengintimidasi seperti itu didatangi saja.

"Kalau memang akan melakukan tindakan membahayakan ya sebaiknya dilaporkan ke Polisi, gitu," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved