Sains
Gali Tanah Untuk Septic Tank, Ternyata Fosil Gajah Purba Ditemukan
Namun baru dilakukan penyelamatan lebih lanjut oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran mulai Kamis (23/8/2018).
TRIBUNKALTENG.COM, GROBOGAN - Fosil terbaru diduga fragmen tulang rusuk dan punggung gajah purba dan rusa ditemukan Kaswadi (25), warga Dusun Sarirejo, Desa Ngaringan, Kecamatan Gabus, Kabupaten Grobogan, Jateng.
Temuan fosil diduga gajah purba (Elephas sp) ini menggenapkan wilayah Desa Banjarejo dan sekitarnya di Kabupaten Grobogan sebagai hunian padat fauna darat dan laut masa prasejarah.
Lokasi temuan masih satu gugusan bukit dan lerengan dengan Dusun Kuwojo di Desa Banjarejo, kecamatan yang sama.
Di tegalan bukit Kuwojo ini awal 2017 ditemukan fosil gajah purba nyaris lengkap.
Baca: Rusia dan China Memanas, AS Aktifkan Armada Laut Era Perang Dingin
Baca: Ramalan Zodiak Senin 27 Agustus, Aquarius: Jangan Sering Menunda Pekerjaan
Baca: Arean Sabung Ayam Digerebek, Belasan Pelaku Berhamburan, Ayam Jadi Barang Bukti
Penemuan fosil gajah purba di Ngaringan terjadi 9 Agustus2018.
Namun baru dilakukan penyelamatan lebih lanjut oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran mulai Kamis (23/8/2018).
Kabar ini diinformasikan Kepala Desa Banjarejo, Achmad Taufik, yang kini juga salah seorang Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Grobogan.
Alumni Fisipol UMY ini mengelola Rumah Fosil Banjarejo.
"Penemuan terjadi saat Kaswadi menggali tanah di belakang rumahnya untuk septic tank," kata Achmad Taufik kepada Tribunjogja.com, Minggu (26/8/2018) malam.
"Di kedalaman satu meter, cangkulnya menyentuh benda keras, dan diduga fosil. Kaswadi menghubungi saya dan saya meneruskan laporannya ke BPSMP Sangiran," lanjutnya.
Sejak itu Kaswadi batal meneruskan penggalian, menunggu penanganan pihak berwenang.
Setelah beberapa pekan berlalu, tim BPSMP Sangiran turun ke lapangan dan membuka penggalian secara lebih cermat.
Pada 24 Agustus 2018, fosil kerangka gajah purba semakin terlihat jelas, namun kondisinya pecah-pecah di bagian rusuk.
Di lokasi yang sama juga ditemukan fragmen-fragmen tulang diduga fosil tulang rusa.
Kepala Desa Banjarejo berharap setelah diangkat fosil bisa di simpan di Rumah Fosil Banjarejo, mengingat desa ini sudah ditetapkan sebagai desa wisata sejarah di Grobogan.
