Kajian Islam
Perbanyak Doa Sapu Jagad, Ini 7 Amalan Utama di Tiga Hari Tasyrik
Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah atau pada Rabu hingga Jumat (22-24/8/2018).
TRIBUNKALTENG.COM - Hari Tasyrik jatuh pada tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah atau pada Rabu hingga Jumat (22-24/8/2018).
Tiga hari ini adalah hari di mana seseorang dilarang untuk berpuasa, namun ada amalan sunnah yang bisa dikerjakan.
Amalan sunnah di hari Tasyrik bisa dikerjakan oleh umat muslim yang sedang tidak melaksanakan ibadah haji.
Pada hari tersebut, umat Muslim yang melakukan ibadah haji tengah melempar jumrah.
Baca: Pungli SIM Dibongkar, Kapolres Dapat Setoran Sampai Rp 50 Juta Tiap Minggu
Baca: Mirip Sinetron, Kisah Muridku Juga Suamiku Ini Viral & Jadi Sorotan di Media Sosial
Baca: Sapi Kurban Milik Inul Daratista Menangis Sebelum Disembelih, Maafin Aku
Sementara umat muslim lainnya sedang merayakan hari raya Idul Adha 2018 dengan pemotongan hewan kurban.
Oleh sebab itu, umat Muslim dirang berpuasa, karena pada hari Tasyrik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutnya sebagai hari makan dan minum.
“Hari Tasyrik adalah hari makan, minum, dan banyak mengingat Allah.” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud, Nasa’i).
Allah SWT mengistimewakan hari tasyrik, dengan Allah jadikan hari ini sebagai waktu istimewa untuk berdzikir.
Allah SWT perintahkan kaum muslimin untuk memperbanyak dzikir di hari tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari berbagai sumber, berikut keutamaan, larangan, dan sunah di hari tasyrik.
Rahasia di balik larangan berpuasa di hari Tasyrik menurut Ibnu Rajab
Ketika orang-orang yang bertamu ke Baitullah telah mengalami keletihan karena perjalanan berat yang mereka lalui, di samping kelelahan setelah ihram dan melaksanakan manasik haji dan umrah, Allah SWT mensyariatkan kepada mereka untuk beristirahat dengan tinggal di Mina pada hari qurban dan 3 hari setelahnya.
Allah SWT perintahkan mereka untuk makan daging sembelihan mereka.
Di saat itulah, mereka mendapatkan jamuan dari Allah SWT , karena kasih sayang Allah SWT kepada mereka.
Sementara itu, kaum muslimin di belahan negeri yang lain, turut menyemarakkan ibadah seperti yang dilakukan jamaah haji.