40 Kapal Terbakar di Pelabuhan Benoa, Sampai Siang Api Masih Berkobar
Api kemudian dengan cepat merambat dan melahap puluhan kapal yang bersandar di bagian Barat pelabuhan.
TRIBUNKALTENG.COM, BALI - Puluhan kapal terbakar di pelabuhan Benoa, Bali sejak, Senin, (9/7/2018).
Informasi yang dihimpun di lapangan, 40 kapal terbakar bersumber dari sebuah kapal, KM Cilacap Jaya Karya.
Api kemudian dengan cepat merambat dan melahap puluhan kapal yang bersandar di bagian Barat pelabuhan.
Berdasarkan data yang diterima dari BPBD Kota Denpasar, total kapal yang dilahap si jago merah berjumlah 40 kapal.
Baca: Seorang Pria Tewas Setelah Lompat dari Kapal Terbentur Besi Dermaga Feri Batulicin
Baca: Penerimaan CPNS 2018, Besok, 11 Juli Mekanisme Seleksi CPNS 2018 Dikupas, Ini Bocorannya
Baca: Kenapa Bayi 9 Bulan Sampai 15 Tahun Wajib Divaksin Rubella? Ini Penjelasannya
Kebakaran kapal ini terjadi sekitar pukul 02.10 wita dini hari, dan hingga saat ini api belum berhasil dijinakan.
Pantauan Tribun Bali, Hingga pukul 12.53 wita atau sudah sekitar 12 jam, saat ini api belum berhasil dipadamkan dan proses pemadaman masih berlangsung.
Sejumlah anak buah kapal (ABK) tampak kebingungan setelah kapal-kapal tempat mereka bekerja mengalami kebakaran, Senin (9/7/2018) kemarin.
Tidak hanya menyisakan puing-puing kapal, peristiwa kebakaran ini pun meninggalkan rasa sedih mendalam bagi para ABK.
Semua barang-barang mereka ludes, dan tersisa hanya pakaian di badan.
Wahyu Suwandi (19), seorang ABK asal Munduk, Cirebon, Jawa Barat, mengaku panik luar biasa saat si jago merah mulai melahap sejumlah kapal.
"Saat kebakaran itu kita lagi tidur terus dibangunin. Kami panik sampai tidak bisa selamatkan barang-barang. Kita tahunya sekitar pukul 02.30. Awalnya api dari sana (KM Cilacap Jaya Karya), dari pinggir itu," tutur Wahyu saat ditemui di TKP.
Senada ditururkan Syamsudin Sagiman (21), ABK asal Cenang Seronggong. Wahyu dan Syamsudin sama-sama mengadu nasib di Kapal Banjar Jaring 810.
Kedua ABK ini hanya bisa menyelamatkan diri saat peristiwa kebakaran terjadi. Barang-barang mereka seperti pakaian, handpone, dan uang habis dilahap si jago merah.
Yang tersisa hanya pakaian yang dikenakan saat kebakaran tersebut.
"Tersisa cuma pakaian di badan ini saja. Barang-barang, baju, celana, dan hp semua hilang. Uang juga habis. Semuanya panik, takut, anginnya juga kencang saat kejadian," imbuh Wahyu.
Wahyu dan Syamsudin pun tidak tahu harus tidur di mana tadi malam.
Biasanya mereka tidur di dalam kapal, namun setelah insiden kebakaran ini, mereka tidak tahu lagi harus ke mana.
"Sekarang masih kebingungan, tidur juga susah, biasanya tidur di kapal. Sekarang gak tahu di mana, palingan di pinggir jalan," lirih yang berada di puing kapal terbakar.