Buku 'Wali Setan' Pengakuan 2 Teroris Jamaah JAD, Semua Halal Dibunuh Kecuali Kelompok Ini

Namun dari pasca penggeledahan yang cukup membuat heboh warga sekitar, rumah kumuh itu sama sekali tidak dipasangi garis polisi.

Editor: Mustain Khaitami
kolasesripoku.com

TRIBUNKALTENG.COM, PALEMBANG -  Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengaku sempat mengobrol panjang lebar dengan dua terduga teroris asal Riau yang ditangkap di Palembang kemarin.

Keduanya menyebut polisi sebagai kafir harbi yang harus dimusnahkan.

Dalam pertemuan dengan sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat di Palembang, Zulkarnain menceritakan kronologis penangkapan dan hasil obrolannya dengan kedua pelaku berinisial HS alias AA dan HH alias AA.

Keduanya mengubah nama setelah masuk dalam kelompok Jemaah Ansharut Daulah (JAD).

Baca: VIDEO: Viral, Jenazah Pria Asal Indonesia Disalatkan Lalu Dibuang ke Laut

Baca: Pelaku Bom Polrestabes Surabaya Bonceng Seorang Wanita dan Anak Kecil

Baca: BREAKING NEWS: Bom Mobil Serang Mapolda Riau, Ada Bunyi Ledakan, Diduga Serangan Teroris

Dari obrolannya itu, Zulkarnain menyebut kedua pelaku hafal dengan Pancasila tetapi benci dengan dasar negara itu.

Mereka ingin merubah Pancasila menjadi khilafah sebagai target perjuangannya.

"Mereka mengaku hafal Pancasila, tapi tidak pancasilais dan sangat tidak senang dengan Pancasila. Saya bilang sama mereka sila pertama ketuhanan yang maha esa, artinya kita beragama. Mereka ngotot, jadi saya anggap mereka bebel, mungkin mereka juga anggap saya bebel," ujarnya.

x
introgasi terduga teroris (SRIPOKU.COM/ Rahmad Zilhakim)

Zulkarnain mengatakan, mereka mengaku menganut paham salafiyah melalui pengajian. Mereka juga belajar tentang agama dari internet sehingga mudah mengikuti ajaran sesat.

"Mereka pahamnya salafiyah, katanya. Tapi saya kira tidak ada kaitannya dengan agama," ujarnya.

Bagi keduanya, sambung Zulkarnain, semua orang yang di luar kelompoknya adalah kafir. Terkhusus bagi polisi, mereka anggap sebagai kafir harbi atau kafir musuh utama yang harus dimusnahkan.

"Tapi mereka beraksi tidak sembunyi-sembunyi, harus berhadapan, misalnya mau ngebom," kata dia.

Zulkarnain menambahkan, selama ini kelompok teroris yang berafiliasi dengan ISIS ini berdiam diri dan tetap seperti warga biasa.

Setelah kerusuhan di Mako Brimob, mereka akhirnya keluar dan bermaksud melakukan amaliah.

"Selama ini mereka sleeping sel, senyap, tidak bergerak, tapi menunggu waktu. Begitu Mako Brimob pecah mereka bergerak," jelasnya.

Detik-detik Rumah Ustaz Soleh Kalidoni Digeledah

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved