Ensiklopedia

Ternyata Begini Sejarah Munculnya Istilah 'I Hate Monday'

Besok hari Senin, pernahkah kalian mendengar istilah I hate Monday atau aku benci hari Senin?

Penulis: Yayu | Editor: Mustain Khaitami
thinkstockPhoto
Ilustrasi 

TRIBUNKALTENG.COM - Besok hari Senin, pernahkah kalian mendengar istilah I hate Monday atau aku benci hari Senin?

Tahukah kalian seperti apa sejarahnya muncul istilah itu?

Biasanya yang mengatakan itu adalah kalangan pekerja atau karyawan setelah keenakan berlibur di akhir pekan.

Dari Senin hingga Jumat atau Sabtu mereka lelah bekerja, di hari Minggu adalah masanya libur yang sangat dinantikan, tentunya itu akan sangat dinikmati.

Baca: Ely Sugigi Kembali Gandeng Brondong, Nggak Jera Diselingkuhi Pria Muda?

Apalagi jika libur panjang dan ketika Senin tiba, keceriaan saat berlibur seakan sirna mengingat di hari Senin mereka sudah harus kembali bekerja dan berurusan lagi dengan segala beban tanggung jawab di kantor.

Dilansir dari berbagai sumber, istilah I hate Monday disebut juga Monday disease atau virus Senin.

Sebuah postingan di akun Facebook Loacker pada 8 Juli 2013 lalu menuliskan istilah I hate Monday kali pertama dicetuskan oleh para pekerja penyortir bulu domba (wool) yang terserang asma di hari Senin setelah libur akhir pekan.

Baca: Inilah Ayat Penglaris Dagangan yang Jarang Diketahui

Asma itu muncul diduga dari bulu domba tersebut, oleh sebab itulah mereka sangat membenci hari Senin lalu sering mengucapkan I hate Monday.

“Sering dengar istilah “I Hate Monday” ?tapi tau gak asal usulnya dari mana?.. I hate monday.. bermula dari penyakit "Hari Senin" atau Monday Disease yg menimpa para pekerja penyortir wool (bulu domba).. Mereka terkena penyakit serangan asma di hari senin, setelah libur dikarenakan bulu domba tersebut.. oleh karena itu mereka sangat membenci bekerja pada hari senin..

hayo.. di antara kamu siapa yang gak setuju dengan "I Hate Monday"..??” tulis Loacker.

Sumber lain ada juga yang menyebutkan istilah itu berawal dari tragedi seorang pelajar bernama Brenda Ann Spencer yang kala itu berusia 16 tahun dari San Diego, Amerika Serikat yang melakukan penembakan di sekolahnya pada 29 Januari 1979.

Baca: 2018 Segera Dijelang, Cari Tahun Nasib Percintaan Kamu Berdasarkan Zodiak

Semasa di sekolah, dia dikenal sebagai cewek kutu buku yang sangat baik dan jauh dari sikap buruk seperti pengaruh alcohol, narkoba, dan sebagainya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved