Gara-Gara Salah Kutip Pernyataan Jokowi, Ini yang Terjadi pada Admin Akun Twitter @setkabgoid
Penyataan Presiden dinilai berbeda saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Mataram, Lombok
TRIBUNKALTENG.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan ada kesalahan dalam mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo oleh admin akun resmi Setkab di media sosial, Twitter, @setkabgoid.
Akun tersebut menuliskan tweet berbunyi: "Kita sudah minta kepada jajaran NU agar tegas pada aliran radikal & intoleran, apapun organisasinya - Presiden @jokowi," pada Senin (27/11/2017).
Sontak, cuitan itu menuai kontroversi dan beragam komentar keras netizen.
Baca: Ahmad Dhani Jadi Tersangka Ujaran Kebencian, Begini Kata Kuasa Hukumnya
"Adminnya yang salah dan tweet sudah di-delete (dihapus)," ujar Pramono Anung di Jakarta, Selasa (28/11/2017).
Penyataan Presiden dinilai berbeda saat membuka Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Mataram, Lombok, Kamis (23/11/2017).
Baca: Heboh Pindah Agama Demi Jihad Cinta, Mahkamah Agung Sampai Turun Tangan
Menurut Pramono, pernyataan Presiden yang benar yaitu arahan yang ditujukan kepada seluruh jajaran pemerintah agar tegas dan tidak memberikan toleransi terhadap aliran radikal dan intoleran yang ada di Indonesia.
"Saya sudah minta adminnya diganti karena kesalahanya sangat mendasar," kata Pramono.
Diketahui tweet tersebut sudah dihapus, dimana sebelumnya mendapatkan banyak respon dari warganet.
(Tribunnews.com/Seno Tri Sulistiyono)