Pelumas yang Cocok buat si Menopause
Pelumas seringkali dianggap wanita sebagai penolong saat berhubungan seks setelah
Vagina kering dapat terjadi selama dan setelah monopause. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa sakit ketika berhubungan seks. Salah satu solusinya adalah penggunaan lubricant atau lebih dikenal sebagai pelumas.
American Menopause Society mengingatkan agar wanita tidak sembarang memilih pelumas. Alih-alih menginginkan hubungan seks yang nikmat justru berdampak pada penyakit menular seksual.
Para wanita diminta untuk memilih pelumas vagina yang larut dalam air (water-soluble). Jangan gunakan pelumas yang tidak larut dalam air (non water-soluble), contohnya vaseline.
Pelumas non water-soluble dapat melemahkan lateks, bahan yang digunakan untuk membuat kondom. Bahan ini sering disarankan para ahli untuk menghindari kehamilan sampai wanita benar-benar tidak lagi memproduksi sel telur dan mencegah penyakit menular seksual.
Pelumas yang tidak larut dalam air juga dianggap sebagai media terbaik untuk pertumbuhan bakteri, terutama pada orang-orang yang sistem kekebalannya telah melemah selama atau setelah menjalani kemoterapi.(tam)