AFC Tolak Permintaan PSSI Pergantian Wasit, Timnas Indonesia Dirugikan Melawan Arab Saudi

TRIBUNKALTENG.COM - Baru-baru ini, Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) menolak permintaan PSSI untuk pergantian wasit pada laga Indonesia Vs Arab Saudi.

Ya, PSSI sempat berkirim surat ke AFC terkait wasit pertandingan antara timnas Indonesia melawan Arab Saudi pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Pasalnya, pada laga tersebut wasit asal Kuwait, Ahmad Al Ali yang akan memimpin pertandingan.

Baca juga: Cek Jadwal dan Wasit Laga Timnas Indonesia Vs Arab Saudi, Catatan Ahmed Al-Ali Dengan Skuad Garuda

Baca juga: Klasemen Championship Hasil Akhir 2-0 Tornado FC Vs Persiba, Cek Persela Vs Persipura Grup Timur

Penunjukkan tersebut dinilai merugikan timnas Indonesia karena sosok wasit yang memiliki catatan kontroversial bagi skuad Garuda.

Ya, AFC melalui surat yang ditandatangani oleh Sekjen Datuk Seri Windsor John bahwa mereka sudah menerima surat dari PSSI yang dikirim pada tanggal 16 September.

AFC telah memastikan bahwa masalah ini sudah ditindaklanjuti secara serius apalagi PSSI juga bersurat kepada FIFA pada 12 September.

Akan tetapi, mereka tidak bisa mengabulkan permintaan ini karena semua sudah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Salah satunya adalah transparansi dalam penunjukkan untuk setiap pertandingan.

"Harap diketahui bahwa AFC sepenuhnya berkomitmen untuk mematuhi semua prosedur dan protokol yang telah ditetapkan (disetujui oleh Komite Wasit AFC) dalam penunjukan petugas pertandingan."

"Dengan tujuan memastikan keadilan, transparansi, dan integritas," tulis surat AFC yang dikirim kepada PSSI.

Pasalnya, pemilihan Ahmad Al Ali diyakini tidak melanggar aturan dan sesuai dengan pedoman yang ada.

AFC bahkan yakin wasit pada Elit AFC memiliki kualitas dan kepemimpinannya bisa dipertanggungjawabkan.

Bukan cuma itu, tidak ada konflik yang akan terjadi meski wasit Ali berasal dari Timur Tengah.

"Kami juga ingin menegaskan kembali bahwa penunjukan tim wasit dari Asosiasi Anggota yang sama merupakan praktik standar dan luas diterima dalam kompetisi internasional."

"Afiliasi regional wasit pertandingan tidak menimbulkan konflik kepentingan."