Sempat Deg-degan, Siswa SMPN 2 Palangka Raya Jalani Tes Urine dari BNNK

Ringkasan Berita:

• Siswa SMPN 2 Palangka Raya mengikuti tes urine yangg digelar BNN Kota Palangka Raya, Rabu (12/11/2025).
• Tampak dari sejumlah siswa raut muka tegang sebelum dilakukan tes urine, namun diberikan pengarahan agar bisa dilakukan dengan baik.
• Tes dilakukan secara bergantian di toilet ruang guru dan ruang kepala sekolah. Di depan toilet, petugas BNN berjaga memastikan berjalan lancar.

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Suasana pagi di SMPN 2 Palangka Raya, Rabu (12/11/2025), sedikit berbeda dari biasanya. Sejumlah siswa tampak duduk rapi dengan wajah tegang namun penasaran.

Hari itu mereka bukan menghadapi ujian mata pelajaran, melainkan tes urine dari Badan Narkotika Nasional atau BNN Kota Palangka Raya.

Sebelum tes dimulai, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengingatkan, para siswa untuk selalu waspada terhadap bahaya narkoba yang bisa menyasar siapa saja, bahkan melalui makanan atau jajanan sehari-hari.

“Anak-anak SMP ini termasuk usia yang rentan. Kadang mereka tidak tahu, bisa saja ada orang yang dengan sengaja mencampurkan zat berbahaya ke makanan atau permen. Karena itu kegiatan seperti ini penting agar siswa lebih waspada,” ujar Jayani.

Usai pengarahan singkat, petugas BNN menjelaskan prosedur tes urine kepada puluhan siswa pilihan dari organisasi OSIS, Satgas Lingkungan Hijau, Satgas Kebersihan, dan Satgas Anti Narkoba.

Beberapa siswa tampak gugup mendengar penjelasan itu.

“Awalnya deg-degan banget, takut salah prosedur. Tapi setelah dijelasin petugas, ternyata gampang. Ini pengalaman baru buat kami,” kata Arya, siswa Satgas Kebersihan SMPN 2 Palangka Raya.

Tes dilakukan secara bergantian di toilet ruang guru dan ruang kepala sekolah. Di depan toilet, petugas BNN berjaga memastikan prosedur berjalan sesuai aturan dan setiap sampel benar-benar berasal dari peserta yang terdaftar.

Siswa membawa wadah kecil bertuliskan nomor absen masing-masing, lalu menyerahkannya kepada petugas yang mengenakan sarung tangan lateks. 

Di atas meja, deretan wadah berisi sampel ditata rapi, lengkap dengan alat uji cepat (test strip) sebagai bagian dari deteksi dini adanya penyalahgunaan narkoba.

Fathan, rekan satu tim Arya di Satgas Kebersihan, mengaku sempat kaget ketika mendengar akan ada tes urine di sekolahnya.

“Kirain cuma penyuluhan aja, nggak nyangka disuruh tes juga. Tapi seru sih, jadi tahu kenapa narkoba itu bahaya,” ujar Fathan.

Sementara sebagian siswa menjalani tes, peserta lain mengikuti sesi pemaparan dari BNN tentang bahaya narkoba. 

BNN memaparkan jumlah penyalahguna narkoba di Kalimantan Tengah. Berdasarkan survei BNN-LIPI 2019, sekitar 10.108 orang di Kalteng pernah menggunakan narkoba, dan 6.317 orang di antaranya mengaku menggunakannya dalam kurun waktu setahun terakhir.

Baca juga: BNN Kota Palangka Raya Rehabilitasi 32 Orang Sepanjang 2024, Ada Siswa SD Usia SMP Mendominasi

Baca juga: 17 ASN Pemko Palangka Raya Positif Narkotika Hasil Tes Urine, Wawali: Narkoba Itu Pelanggaran Berat

Mendengar angka itu, suasana kelas sempat hening.

“Ternyata banyak juga, jadi kita harus hati-hati,” kata seorang anggota Satgas Bebas Narkoba dengan nada serius.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Sekolah Bersinar (Sekolah Bersih Narkoba) yang dijalankan BNN di lima sekolah menengah pertama di Kota Palangka Raya, yakni SMPN 1, 2, 3, 6, dan 7.