Demo Hari Ini

Update Demo Jakarta 22 Halte Dibakar dan Rusak Capai Rp 55 Miliar, Polisi Kantongi Identitas Perusak

Sebanyak 22 fasilitas umum (Fasum) rusak akibat aksi demo di Jakarta yang berujung ricuh, Senin (1/9/2025).

Tribunkalteng.com/Ahmad Supriandi
MENGUTUK TINDAKAN REPRESIF - Massa aksi dari mahasiswa, pelajar, dan masyarakat saat melaksanakan aksi demonstrasi mengutuk tindakan represif aparat di depan Mapolda Kalteng, Jumat (29/8/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM - Kabar Polda Metro Jaya kantongi identitas pelaku perusakan bangunan dan fasilitas publik serta pelaku penjarahan, Senin (1/9/2025).

Peristiwa tersebut dilakukan dalam rangkaian aksi unjuk rasa beberapa hari terkahir di wilayah Jakarta mulai 25 Agustus hingga 31 Agustus 2025.

"Untuk yang melakukan aksi perusakan atau penjarahan kami sudah mendeteksi, sudah tinggal tunggu saja kita akan melakukan upaya tindakan tegas, penangkapan," ungkap Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri.

Baca juga: TERBARU Kabar Demo Jakarta Besok 2 September 2025, 10 Tersangka Kericuhan Ditangkap Polda Metro Jaya

Baca juga: Demo Malam Ini, BEM SI Gelar Unjuk Rasa DPR RI Besok 2 September 2025, Cek 7 Lokasi Lainnya

Hal tersebut disampaikan usai rapat koordinasi Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta bersama Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung serta Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (1/9/2025).

Akan tetapi, pihaknya masih belum bisa mengungkap siapa saja maupun jumlah pelaku perusakan.

"Untuk jumlah nanti akan kami sampaikan karena itu teknis, karena tim kami masih bekerja dan mudah-mudahan ke depan situasi ini tetap kondusif," tambahnya.

Irjen Pol Asep Edi Suheri juga mengungkapkan sebanyak 1.240 orang telah ditangkap dalam aksi demonstrasi yang berujung bentrokan sejak Senin, 25 Agustus hingga Minggu, 31 Agustus.

Ya, penangkapan ribuan orang tersebut bahkan tersebar di sejumlah titik, seperti di depan gedung DPR RI dan sekitar Mapolda Metro Jaya.

Kemudian ada pula di kawasan Mako Brimob Kwitang, Polres Metro Jakarta Utara, daerah Tanah Abang, dan lokasi lainnya.

"Polda Metro Jaya, dari mulai awal kejadian sampai saat ini sudah menangkap sekitar 1.240, yang mana mereka berasal dari wilayah luar Jakarta, ada yang dari Jawa Barat, ada yang dari Jawa, dari Banten," jelas Kapolda Metro Jaya.

Bahkan, Polda Metro Jaya mencatat, massa aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah berasal dari berbagai kelompok masyarakat.

Pemprov DKI Jakarta Perbaiki Seluruh Halte TransJakarta yang Dirusak

Gubernur Jakarta, Pramono Anung mengatakan, unjuk rasa sepanjang pekan lalu berdampak pada rusaknya 22 halte TransJakata dan satu pintu tol.

Aksi unjuk rasa yang terjadi di Jakarta tersebut berujung kericuhan di sejumlah tempat.

Tercatat sebanyak enam halte TransJakarta terbakar dan dijarah, serta ada 16 halte yang dirusak hingga dicoret aksi vandalisme.

"Seluruh halte TransJakarta yang dirusak, sudah dilakukan pembersihan mulai Sabtu kemarin dan segera diperbaiki," jelas Pramono Anung di Balai Kota Jakarta, Senin (1/9/2025).

"Mudah-mudahan baik yang rusak sedang maupun rusak berat bisa diselesaikan 8 atau 9 September besok," lanjutnya.

Gubernur DKI Jakarta menjelaskan bahwa seluruh rute layanan Transjabodetabek sudah berjalan normal meski ada hambatan.

Bahkan, Pramono Anung menyebutkan total kerugian akibat perusakan infrastruktur transportasi publik mencapai Rp 55 miliar.

"Estimasi kerugian MRT Jakarta sebesar 3,3 miliar, TransJakarta kurang lebih Rp 41,6 miliar," kata Pramono.

"Kerusakan infrastruktur CCTV dan lainnya Rp 5,5 miliar, sehingga total kerusakan ada Rp 55 miliar," lanjutnya.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Deddy Suryadi.

Pramono menambahkan, kebijakan layanan MRT dan TransJakarta gratis sejak 1-8 September 2025, ternyata menambah beban subsidi hingga Rp 18 miliar.

"Kami memberikan subsidi transportasi karena gratis, kurang lebih Rp 18 miliar selama seminggu ini," ucap Pramono Anung.

Sebelumnya, sebanyak 22 halte TransJakarta mengalami kerusakan imbas unjuk rasa besar yang berujung ricuh di ibu kota.

Dari jumlah tersebut, enam halte terbakar dan dijarah, sementara 16 lainnya mengalami kerusakan serta vandalisme.

Pramono memastikan proses pembersihan sudah dimulai sejak Sabtu (30/8/2025).

Ia menargetkan perbaikan seluruh halte rampung paling lambat pada 8–9 September 2025.

Berikut 6 halte yang terbakar: 

1. Halte Polda Metro Jaya

2. Halte Bundaran Senayan

3. Halte Sentral Senen

4. Halte Senayan Bank DKI

5. Halte Gerbang Pemuda

6. ⁠Halte Senen toyota rangga

Berikut 16 halte mengalami vandalisme dan pengrusakan: 

1. Halte Kwitang

2. Halte Bidara Cina

3. Halte Kampung Melayu

4. Halte Kramat Sentiong

5. Halte Bendungan Hilir

6. Halte Cililitan

7. Halte Petamburan

8. Halte Masjid Agung

9. Halte Widya Candra Telkomsel

10. Halte Matraman Baru

11. Halte Kejaksaan Agung 

12. Halte Jatinegara

13. Halte Pemuda Pramuka

14. Halte Semanggi

15. Halte Non BRT Gelora Bung Karno 1

16. Halte Non BRT Polda Metro Jaya 1. 

Saran dan Pesan Redaksi: Aksi unjuk rasa dan demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara dalam berdemokrasi dan menyuarakan aspirasi yang dilindungi Undang-Undang. Tapi, lebih baik jika demonstrasi dilakukan dengan baik dan damai. Serta tidak melakukan aksi kericuhan, penjarahan dan pengrusakan fasilitas umum.

(Tribunkalteng.com/Wartakotalive.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved