Deno hari ini

Demo Jakarta Hari Ini 1 September 2025, Cek Lokasi Massa Aksi Unjuk Rasa di DPR dan Kwitang

Tujuh lokasi di wilayah Jakarta Pusat bakal menjadi titik aksi demo oleh mahasiswa, masyarakat umum dan elemen lainnya.

Demo Jakarta Hari Ini 1 September 2025, Cek Lokasi Massa Aksi Unjuk Rasa di DPR dan Kwitang - aksi-demo-hari-ini.jpg
Tribunnews/Jeprima dan TribunKalteng.com/Ahmad Supriandi
KOLASI AKSI UNJUK RASA - Kolase foto aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta Selatan, Kamis (28/8/2025) lalu (kiri). Mahasiswa di Palangka Raya berorasi saat aksi demonstrasi di depan Mapolda Kalteng, Jumat (29/8/2025).
Demo Jakarta Hari Ini 1 September 2025, Cek Lokasi Massa Aksi Unjuk Rasa di DPR dan Kwitang - mahasis-jogja-meninggal.jpg
Tribun Jogja/Ardhike Indah
MAHASISWA DI YOGYA MENINGGAL - Salah seorang mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta bernama Rheza Sendy Pratama meninggal dunia usai ikut aksi unjuk rasa pada Minggu(31/8/2025) pagi. Terkait hal itu Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, membenarkan bahwasanya Rheza merupakan mahasiswa Amikom. Pihaknya pun menyampaikan turut berbelasungkawa atas kematian salah satu mahasiswanya itu.

TRIBUNKALTENG.COM -  Aksi demo hari ini, 1 September 2025 berlanjut pada 7 lokasi berbeda di wilayah Jakarta.

Tujuh lokasi di wilayah Jakarta Pusat bakal menjadi titik aksi demo oleh mahasiswa, masyarakat umum dan elemen lainnya.

Demo DPR RI digelar oleh elemen mahasiswa dan masyarakat dengan berbagai tuntutannya.

Baca juga: Demo Jakarta Hari Ini, Uskup Agung Minta Massa Aksi Jaga Solidaritas Sosial dan Kesejahteraan

Baca juga: Akibat Demo Hari Ini, Puluhan Kucing Uya Kuya Dijarah, 4 Rumah Pejabat Lainnya Jadi Sasaran Massa

Baca juga: Demo Jakarta dan Daerah Lain Hari Ini Meluas, Fasilitas Pendidikan Libur dan Dialihkan Daring

Selain itu, terdapat beberapa aliansi masyarakat yang juga melakukan demo di depan Depan Sat Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang.

Bahkan, pihak Polres Metro Jakarta Pusat mengungkapkan aksi unjuk rasa digelar di Tanah Abang, Gambir, Senen, Menteng, hingga Sawah Besar.

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat Iptu Ruslan Basuki mengungkapkan seluruh aksi yang digelar hari ini sudah sesuai dengan pemberitahuan. 

Mereka bakal menyampaikan sejumlah tuntutan saat berdemonstrasi.

Berikut daftar lokasi aksi demo di Jakarta Pusat:

*Gedung DPR/MPR RI 

Aliansi BEM Tangerang Selatan yang dipimpin Reza Riskiawan dan Ahmad Ryani dengan sekitar 50 peserta menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM 1998, pengesahan RUU perampasan aset, penurunan gaji DPR, penolakan RUU KUHAP, serta penolakan program strategis nasional (PSN). 

*Depan Sat Brimob Polda Metro Jaya, Kwitang 

Kelompok Bangun Indonesia Maju dengan sekitar 30 orang menyoroti tindakan represif anggota Brimob terhadap pengemudi ojek online. 

Aksi demo akan berlangsung di Mako Brimob Kwitang terkait meninggalnya Affan seorang driver ojek online beberapa waktu lalu.

*Kantor Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik)

Demo yang dilakukan oleh Koalisi Mahasiswa Nusantara (Kamnas), menuntut pengusutan dugaan korupsi distribusi anggaran beasiswa. 

*Silang Selatan Monas 

Lembaga Bantuan Hukum DPD KNPI DKI Jakarta menggelar aksi bersama sekitar 200 orang terkait insiden kematian seorang pengemudi ojek online yang dilindas kendaraan taktis (rantis) Brimob

Di lokasi yang sama, Pengurus Pusat PMKRI dengan sekitar 30 peserta menuntut pencopotan Kapolri, penghentian program makan bergizi gratis, serta pencopotan menteri dan wakil menteri yang merangkap jabatan.

*Depan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) RI 

Demo yang dilakukan oleh Mantan Dosen Universitas Muhammadiyah Madiun ini menyoroti keberpihakan tim audit Itjen dalam kasus dugaan ijazah ilegal tahun 2022.

*Sawah Besar 

Aksi dilakukan oleh Gerakan Mahasiswa Pejuang Rakyat (Gempar) di kantor Kementerian Agama RI. Mereka mendesak pengusutan dugaan korupsi penyelenggaraan ibadah haji. 

Masih di wilayah yang sama, Gerakan Muda Anti Korupsi juga menyampaikan aspirasinya di depan kantor BPS RI dengan tuntutan evaluasi terhadap kinerja lembaga tersebut.

*Menteng 

Komunitas Pemantau Korupsi berunjuk rasa di kantor DPP Partai Nasdem. Mereka mendesak agar kader Nasdem Amelia Anggraini diperiksa terkait dugaan korupsi program biskuit balita dan ibu hamil.

Korban Demo Jakarta dan Wilayah Lainnya

Demo hari ini yang berlangsung mulai 25 Agustus hingga 31 September 2025, memakan korban jiwa dan luka, pada Senin (1/9/2025).

Ya, saat massa melakukan aksi demo DPR RI, DPRD dan pada sejumlah wilayah lainnya.

Terdapat korban jiwa dan luka akibat kericuhan yang terjadi saat Demo Jakarta, Makassa, Yogyakarta dan Surakarta.

Bukan cuma masyarakat atau massa aksi demo saja yang menjadi korban, para pihak pengamanan pun mengalami luka akibat kericuhan yang terjadi.

Hal tersebut tentu sangat disayangkan dan membuat banyak pihak dirugikan baik materil maupun mental.

Bahkan, kejadian tersebut membuat suasana demo DPR hari ini semakin keruh.

Tak hanya itu, demo hari ini, 1 September 2025 akan berlangsung di seluruh wilayah Indonesia.

Aksi demo hari ini akan digelar besar-besaran, yang mana mahasiswq, masyarakat umum, buruh, driver ojol dan elemen masyarakat lainnya akan turun ke jalan menyuarakan aspirasi dan keresahannya.

Korban jiwa dan luka akibat demo di seluruh Indonesia sampai demo hari ini, per Senin 1 September 2025: 

*Jumlah korban yang meninggal dunia tercatat sebanyak 7 orang, termasuk

   - Affan Kurniawan (ojek online di Jakarta) 

   - 3 pegawai DPRD Makassar bernama Sarina Wati, Syaiful Akbar dan Muhammad Akbar Basri.

   - Rusdamdiansyah (ojek online, Makassar) 

   - Sumari (tukang becak, Surakarta) 

   - Rheza Sendy Pratama (mahasiswa, Yogyakarta) 

*Berikut rangkuman jumlah korban luka pada demo hari ini: 

   - Lebih dari 500 demonstran dirawat di rumah sakit di Jakarta, termasuk termasuk 200 korban lebih di RSCM.

   - Sebanyak 31 polisi luka-luka, satu kritis dirawat di RS Polri dan RS Kramatjati, tapi tidak ada yang meninggal.

Ya, situasi demo Jakarta hari ini tengu saja masih serius, serta korban terus mendapatkan perawatan intensif. 

Massa Aksi Demo Jakarta Geruduk 5 Rumah Pejabat

Kali ini, terdapat aksi geruduk dan penjarahan yang terus terjadi dan diduga dilakukan pada 29 Agustus hingga 31 Agustus 2025.

Setelah sebelumnya, viral bahwa rumah Anggota DPR RI Ahmad Sahroni, Eko Patrio dan Uya Kuya dijarah.

Kemudian, rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati turut menjadi sasaran pada Minggu (31/8/2025) dini hari.

Rumah Sri Mulyani

Kediaman Menteri Keuangan atau Menkeu, Sri Mulyani yang dijarah warga berlokasi di kawasan Tangerang Selatan (Tangsel).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, ratusan orang memenuhi area kediaman Sri Mulyani sekira pukul 01.00 WIB.

Massa pun memaksa masuk ke rumah Sri Mulyani dan mengambil berbagai barang-barang yang ada di dalam rumah.

Bahkan saat di jalan terlihat sejumlah orang membawa barang dari rumah Sri Mulyani dengan berjalan kaki ataupun naik sepeda motor.

Kemudian, Kompas TV melaporkan, massa akhirnya berhasil dibubarkan aparat TNI yang terjun ke lokasi.

Sebelumnya, aksi penjarahan juga terjadi di rumah Sahroni di Tanjung Priok Jakarta Utara, lalu di rumah Eko Patriodi Setiabudi Jakarta Selatan dan rumah Uya Kuya di Jakarta Timur.

Rumah Nafa Urbach

Massa menjarah rumah Anggota DPR RI Nafa urbach di bilangan Bintaro, Tangerang Selatan (Tangsel).

Sekira pukul 04.00 WIB, pada Minggu (31/8/2025), rumah Politikus NasDem yang berada di kawasan elite itu digeruduk oleh massa aksi demo hari ini.

Bahkan, warga sekitar, Syarif melihat puluhan orang sudah keluar dari rumah Nafa Urbach pukul 04.45 WIB subuh.

"Setau saya, pas saya datang sekitar jam 4.45 pagi, massa sudah keluar dari lokasi sambil bawa barang-barang. Saya lihat ada sekitar 20 orang keluar dari arah rumah itu," ujar Syarif saat ditemui TribunTangerang, Pondok Aren , Kota Tangerang Selatan, Minggu (31/8/2025).

Berdasarkan pantauan TribunTangerang di lokasi, usai aksi penjarahan tersebut, kawasan rumah Nafa Urbachdijaga ketat aparat TNI.

Bahkan, awak media yang hendak meliput langsung kondisi rumah Nafa Urbach, tidak diizinkan.

Ya, aksi penjarahan ramai dikaitkan dengan kemarahan publik atas tingkah laku Anggota DPR beberapa waktu terakhir.

Pasalnya, para wakil rakyat dengan gaji dan tunjangan mencapai ratusan juta rupiah tersebut berjoget, saat kondisi masyarakat sedang tercekik secara ekonomi.

Terlebih lagi, pernyataan menghina dan meledek masyarakat yang dilontarkan sejumlah Anggota DPR, salah satunya Nafa Urbach, seperti menyiram bensin di api kemarahan publik.

Ya, Nafa Urbach menyatakan bahwa tunjangan rumah sebesar Rp 50 juta kepada anggota dewan bukan kenaikan fasilitas, melainkan kompensasi atas rumah jabatan yang kini tak lagi diberikan oleh negara.

Bahkan, Nafa Urbach mengatakan kebijakan tersebut diberikan karena anggota dewan kini harus menyewa rumah sendiri.

"Itu bukan kenaikan, itu tuh kompensasi untuk rumah jabatan. Rumah jabatan yang sekarang ini sudah tidak ada, jadi rumah jabatan itu sudah dikembalikan ke pemerintah," kata Nafa Urbach.

Pasalnya Nafa Urbach mengeluh karena kemacetan berangkat kerja dari Bintaro ke Jakarta seakan tak memikirkan banyak pekerja ibu kota lain yang bernasib sama bahlkan lebih jauh.

Untuk diketahui, tidak sedikit pekerja di Jakarta dengan gaji UMR berdomisili di Bogor, Bekasi, Tangerang, yang lebih jauh dari Bintaro.

Rumah Sahroni

Pada Sabtu (30/8/2025) sore, ratusan warga memadati kawasan di daerah Tanjung Priok, area kediaman rumah Sahroni.

Massa yang berkumpul tersulut amarah akibat pernyataan Ahmad Sahroni yang menyebut desakan pembubaran DPR datang dari orang dengan “mental tolol”.

Berdasarkan TribunJakarta di lokasi, massa mulai melempari kediaman Politikus NasDem itu dengan batu serta benda keras lain.

Bahkan, kaca-kaca depan rumah pecah, dinding rusak, dan situasi berubah mencekam.

Kemudian, emosi warga memuncak dengan menjebol pagar rumah milik Ahmad Sahroni.

Pagar tinggi tersebut rubuh ke jalan, sehingga membuka akses massa untuk masuk ke halaman rumah.

Massa bahkan menghancurkan mobil listrik Lexus RX 450h+ Luxury seharga Rp 1,87 miliar yang terparkir di halaman.

Terlihat kaca mobil pecah, bodi penyok, hingga ringsek tak berbentuk akibat luapan emosi massa.

Tak lama kemudian, warga masuk ke rumah, menyisir semua lantai.

Massa juga membuka pintu kamar, membongkar lemari, dan mengacak-acak laci demi mencari barang berharga.

Terdapat barang elektronik, kursi, makanan, hingga alat musik berupa piano dijarah.

Bahkan sejumlah barang pribadi milik Sahroni, seperti amplop DPR RI bertuliskan namanya dan perabotan berlabel ASC (Ahmad Sahroni Community) juga ikut berserakan.

Kemudian, terekam beberapa warga yang menyempatkan berenang di kolam renang pribadi di rumah Ahmad Sahroni.

Rumah Eko Patrio

Usai dari rumah Ahmad Sahrobi, sekira pukul 22.00 WIB, Sabtu (30/2025) massa juga menggeruduk kediaman Eko Patrio di Jakarta Selatan.

Berdasarkan pantauan jurnalis video Kompas.com di lokasi, massa masuk ke dalam rumah dan mengambil sejumlah barang milik Politikus PAN tersebut.

Bahkan, petugas keamanan kompleks disebut tidak mampu menahan arus massa yang berbondong-bondong.

Massa berhasil menjebol pintu rumah Eko.

Adapun aksi massa tersebut dipicu oleh kekecewaan massa terhadap Eko Patrio.

Massa menilai bahwa sikapnya berjoget saat Sidang Tahunan DPR/MPR melukai hati masyarakat.

Apalagi, insiden tersebut bertepatan dengan kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR, sehingga memicu kemarahan publik.

Rumah Uya Kuya

Pada Sabtu (30/8/2025), massa juga menggeruduk rumah Uya Kuya di kawasan Jakarta Timur.

Ya, rumah artis yang juga Politikus PAN itupun porak poranda didatangi oleh massa yang penuh emosi.

Bahkan, sejumlah barang berharga diambil secara paksa setelah pagar rumah berhasil dijebol massa.

Tak hanya itu, massa terlihat menghancurkan beberapa bagian rumah hingga ke lantai atas. Kejadian tersebut dikonfirmasi Kepala Kepolisian (Kapolsek) Duren Sawit AKP Sutikno.

"Iya betul, saya masih menyisir para pelakunya," ucap Sutikno, kepada Kompas.com, Sabtu.

"Kondisi rumah sudah berantakan ya," tambah Sutikno.

Pasalnya, aksi Politikus PAN tersebut belakangan menjadi sorotan setelah berjoget di Sidang Tahunan MPR RI.

Ulah dari Uya Kuya dinilai nirempati sebab kondisi masyarkat tengah kesulitan secara ekonomi.

(Tribunkalteng.com/Tribunjakarta.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved