Demo Hari Ini
Ada Pangkat Kompol, ini Daftar Pangkat 7 Anggota Brimob Pasca Insiden Rantis Hilangkan Nyawa Ojol
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri telah minta maaf.Daftar Pangkat 7 Anggota Brimob.
TRIBUNKALTENG.COM - Berita viral demo dpr hari ini, Jakarta kembali dikepung demo hari ini, Jumat (29/8/2025) menjawab pertanyaan demo jakarta sampai kapan, ternyata berlanjut.
Kabar menyeruak pangkat anggota brimobym telah diamankan, setelah demo Bubarkan DPR dan Demo buruh di DPR RI, kali ini yang jadi sasaran demo Polda Metro Jaya.
Dari situasi ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri telah minta maaf.
Baca juga: Reaksi BEM UI dan Demo Jakarta Hari ini ke Polda Metro Jaya, Berikut isi Tuntutan Mahasiswa
Baca juga: Jadwal Demo Hari ini Ada? Update Ojol Korban Rantis Brimob, Reaksi Kapolda Metro jaya Irjen Asep
Diketahui Polda Metro Jaya beralamat di Jalan Jenderal Sudirman No 55, Senayan, Kebayoran Baru, Jaksel.
Jelang aksi, berikut kabar terbaru ada tujuh anggota Brigade Mobil (Brimob) diamankan buntut kejadian kendaraan taktis (rantis) Brimob Polda Metro Jaya menabrak dan driver ojek online (ojol), Affan Kurniawan (21), hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi saat pembubaran massa aksi di Kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) malam.
Brimob merupakan satuan operasi khusus dalam Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang bertugas menanggulangi ancaman keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) berintensitas tinggi.
Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri, Irjen Abdul Karim mengatakan, tujuh anggota Brimob telah diamankan untuk menjalani proses pemeriksaan.
Adapun ketujuh anggota Brimob yang diamankan berpangkat Kompol sampai Bharaka.
Mereka adalah Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu D, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka D.
"Jadi saat ini perlu saya sampaikan, pelaku tujuh orang sudah diamankan dan sudah kita lakukan pemeriksaan gabungan dari Propam Polri dan Brimob Polri," ujar Irjen Abdul Karim, Jumat (29/8/2025).
Pangkat Kompol atau Komisaris Polisi adalah pangkat polisi tingkat perwira menengah satu di Polri. Tanda kepangkatan Kompol yakni satu bunga melati emas.
Aipda atau Ajun Inspektur Polisi Dua adalah pangkat dalam kategori Bintara Tinggi di Polri. Pangkat Aipda memiliki tanda kepangkatan berupa satu balok perak bergelombang.
Lalu, Bripka atau Brigadir Polisi Kepala adalah pangkat Bintara tingkat empat di Polri, berada di atas pangkat Brigadir Polisi (Brigpol) dan di bawah pangkat Aipda. Adapun tanda pangkatnya berupa empat balok panah berwarna perak.
Kemudian, Briptu atau Brigadir Polisi Satu, sebuah pangkat di jenjang Bintara Polri yang berada di atas Brigadir Polisi Dua (Bripda) dan di bawah Brigpol. Tanda kepangkatannya terdiri dari dua balok panah perak.
Selanjutnya, Bripda atau Brigadir Polisi Dua merupakan pangkat terbawah di kelas Bintara. Tanda kepangkatan yang dipakai yakni satu buah segitiga berwarna perak.
Terakhir, Bharaka atau Bhayangkara Kepala adalah pangkat tertinggi dalam golongan Tamtama di Polri. Pangkat ini dilambangkan dengan tiga garis miring berwarna merah dan bertugas mengawasi tugas-tugas operasional di lapangan.
Ketujuh anggota tersebut berdinas di satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Saat ini, mereka menjalani pemeriksaan di Mako Brimob Kwitang, Jakarta Pusat.
“Kendaraan yang digunakan dalam insiden ini juga sudah diamankan di Kwitang,” ucap Abdul Karim.
Hingga saat ini, Propam Polri bersama Brimob masih mendalami peran masing-masing anggota dalam insiden tersebut.
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Asep Edi Suheri membenarkan insiden rantis Brimob Polda Metro Jaya menabrak pengemudi ojol hingga tewas.
Ia menyampaikan duka cita kepada keluarga korban atas insiden tersebut.
Asep juga menegaskan, Polda Metro Jaya akan memproses tuntas peristiwa tersebut.
"Hari ini kami sangat berduka sekali kehilangan saudara kita. Saya atas nama pimpinan Polda Metro maupun kesatuan menyampaikan permohonan maaf yang mendalam dan duka cita sedalam-dalamnya kepada keluarga almarhum," ujar Irjen Asep di Jakarta, Jumat (29/8/2025) dini hari.
Kapolda Metro Jaya menegaskan, pihaknya akan menindak tegas anggota yang melakukan kesalahan dalam insiden tersebut.
Sementara itu, proses pemeriksaan akan dilakukan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.
"Di sini saya tegaskan, anggota yang melakukan pelanggaran akan diserahkan kepada Kadiv Propam untuk diproses."
"Keluarga korban meminta keadilan, dan kami siap memberikan itu sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Kapolri Minta Maaf
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan permohonan maaf atas insiden seorang pengemudi ojol tewas terlindas rantis Brimob.
"Saya menyesali terhadap peristiwa yang terjadi dan mohon maaf sedalam-dalamnya," ujar Sigit dalam keterangannya, Kamis malam.
Sigit menyatakan penyesalan mendalam atas kejadian tragis tersebut.
"Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya untuk korban dan seluruh keluarga, serta keluarga besar ojol," tandasnya.
Mantan Kabareskrim Polri itu telah memerintahkan jajaran Divisi Propam Polri untuk mengusut kasus tersebut.
"Saya minta Propam melakukan penanganan lebih lanjut," tegasnya.
Reaksi BEM UI
Seruan aksi ini viral di media sosial. Rencana demo ini juga dikonfirmasi oleh Kordinator Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI).
Koordinator BEM UI, Bima menyatakan aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap perjuangan rakyat yang dinilai diciderai tindakan brutal aparat kepolisian.
Ia menyebut ada sekitar 150 mahasiswa dari Ikatan Keluarga Mahasiswa Universitas Indonesia (IKM UI) mendaftar untuk ikut aksi ini.
Meski demikian, jumlah ini diperkirakan akan bertambah.
Selain dari BEM UI, ajakan para mahasiswa untuk turun ke jalan juga disampaikan oleh BEM SI.
“Tidak dapat berkata-kata melihat kondisi hari ini, juga imbauan kepada seluruh mahasiswa Indonesia untuk turun ke jalan dan menuntut keadilan dan tanggung jawab presiden terhadap semua kisruh yang terjadi,” ungkap Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram.
Aksi tersebut digelar oleh mahasiswa sebagai respons atas sikap represif aparat terhadap masyarakat.
Satu di antaranya buntut tragedi tewasnya driver ojek online alias ojol yang ditabrak dan terlindas kendaraan taktis brimob di Pejompongan, pada Kamis (28/8/2025) malam.
Mahasiwa Minta Kapolri dan Kapolda Metro Dicopot
Adapun lima tuntutan utama yang akan disampaikan mahasiswa dalam aksi tersebut, salah satunya meminta agar Kapolda dan Kapolri dicopot dari jabatan.
Berikut isi tuntutan mahasiswa yang bakal disampaikan dalam aksi demo di Polda Metro Jaya hari ini:
Menuntut Polri bertanggung jawab atas penangkapan, kekerasan, hingga pembunuhan terhadap massa aksi;
Mencopot Kapolda Metro Jaya dan Kapolri yang dianggap tutup mata dan membiarkan tindakan represif;
Menghukum anggota Polri yang melakukan kekerasan, penyiksaan, hingga pembunuhan terhadap massa aksi;
Membebaskan seluruh massa aksi yang ditahan;
Menuntut reformasi institusi Polri yang menyimpang dari tugas pokok dan wewenang.
Demo di DPR
Demonstrasi di DPR berawal dari seruan aksi demonstrasi menyikapi meroketnya tunjangan anggota DPR RI lebih dari Rp 100 juta.
Mahasiswa dan sejumlah elemen masyarakat pun kemudian melakukan aksi unjuk rasa pada Senin, 25 Agustus 2025.
Aksi dipicu adanya kekecewaan publik terhadap DPR RI hingga muncul desakan untuk membubarkan DPR RI.
Demo yang berlangsung 25 Agustus 2025 berakhir ricuh dan sejumlah pelajar pun diamankan polisi.
Aksi demo pun berlanjut pada Kamis (28/8/2025) di depan gedung DPR RI.
Pagi hari demo di depan Gedung DPR RI dilakukan massa buruh.
Setelah buruh membubarkan diri, massa berganti.
Polisi pun bergerak membubarkan massa tersebut hingga akhirnya terjadi bentrok antara massa aksi dengan aparat kepolisian pada Kamis (28/8/2025) sore.
Kericuhan pun berlanjut dan terjadi di sejumlah titik hingga Kamis malam.
Keadaan mulai kondusif setelah hujan lebat mengguyur Jakarta.
(Tribunkalteng/Tribunnews)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.