Berita Lamandau

Pemkab Lamandau Gencar Cegah Kekerasan terhadap Anak, Fokus Libatkan Guru dan Kades

Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lamandau terus menggencarkan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak. 

Editor: Haryanto
ISTIMEWA
SOSIALISASI - Dinas Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) Lamandau memberikan sosialisasi dengan sasaran para guru dari upaya pencegahan kekerasan terhadap anak, Kamis (09/10/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, LAMANDAU – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Lamandau terus menggencarkan upaya pencegahan kekerasan terhadap anak. 

Setelah sebelumnya menyasar pelajar SMP melalui kegiatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, kini giliran Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan KB (DP3AP2KB) yang menggelar sosialisasi dengan sasaran para guru, kepala desa, dan pemangku kepentingan terkait.

Kegiatan yang berlangsung di Aula BPKPD Lamandau, Kamis (9/10/2025) kemarin.

Ini menjadi bentuk nyata dukungan pemerintah daerah dalam melindungi hak-hak anak dan mewujudkan Kabupaten Layak Anak.

Kepala DP3AP2KB Lamandau, Ahmad Alvian Aribowo mengungkapkan, kekerasan terhadap anak masih menjadi persoalan serius.

"Data dari SIMFONI menunjukkan, pada 2024 ada 18 kasus kekerasan terhadap anak, dan hingga September 2025 jumlahnya masih sama. Mirisnya, sebagian besar berupa kekerasan seksual," ungkapnya.

Baca juga: Harkanas 2025, Bupati Lamandau Ajak Masyarakat Gemar Makan Ikan Menuju Generasi Emas 2045

Ia menambahkan, kekerasan terhadap anak tak hanya berdampak fisik, tetapi juga meninggalkan trauma psikologis mendalam. 

Karena itu, pencegahan harus menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Sosialisasi diikuti perwakilan dari OPD, kepala desa, lurah, organisasi wanita, koordinator wilayah pendidikan, serta guru kesiswaan dari berbagai jenjang pendidikan.

Asisten Setda Lamandau, Friaraiyatini, yang mewakili Bupati Lamandau saat membuka kegiatan, menegaskan pentingnya langkah kolektif untuk mencegah kekerasan terhadap anak.

"Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan menggerakkan partisipasi semua pihak dalam menciptakan lingkungan yang aman, ramah, dan bebas dari kekerasan terhadap anak," ujarnya.

Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap masyarakat semakin paham bentuk-bentuk kekerasan terhadap anak, dampaknya, serta cara melaporkannya.

"Kami ingin masyarakat lebih peduli dan berani bertindak cepat bila menemukan indikasi kekerasan," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved