Berita Kotim Kalteng

180 Koperasi Merah Putih di Kotim Tahap Persiapan, Bupati Halikinnor Sebut 5 Sudah Beroperasi

Bupati Kotim Halikinnor mengungkapkan, hingga September 2025, dari 185 koperasi yang ada, baru lima yang mulai menjalankan aktivitas usaha.

Tribunkalteng.com/Herman Antoni Saputra
WAWANCARA - Bupati Kotim Halikinnor, Kepala KSOP Kelas III Sampit, Hotman Siagian, saat ditemui kemarin, Rabu (17/9/2025). 

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT – Dari ratusan Koperasi Merah Putih yang dibentuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), baru sebagian kecil yang benar-benar sudah beroperasi.


Bupati Kotim Halikinnor mengungkapkan, hingga September 2025, dari 185 koperasi yang ada, baru lima yang mulai menjalankan aktivitas usaha.


“Yang benar-benar sudah bergerak baru lima koperasi. Selebihnya masih dalam tahap penyusunan dan penguatan kelembagaan,” jelas Halikinnor, Senin (22/9/2025).

Baca juga: Dana Bagi Hasil Kalteng hanya Dibayarkan Rp 300 M, Jumlah Dipengaruhi Kondisi Fiskal Nasional


Kelima koperasi yang sudah aktif tersebut tersebar di beberapa wilayah, yakni Desa Karang Tunggal di Kecamatan Parenggean, Kelurahan Kota Besi Hulu di Kecamatan Kota Besi, Desa Telaga Baru di Kecamatan MB Ketapang, Kelurahan Mentawa Baru Hilir, serta Desa Rantau Tampang.


Halikinnor mengatakan, saat ini pemerintah daerah lebih dulu mengarahkan koperasi-koperasi baru ini untuk mengikuti sosialisasi Sistem Informasi Manajemen Koperasi Desa (SIMKOPDES). 


Narasumber kegiatan ini langsung dihadirkan dari Kementerian Koperasi dan UKM RI.


Meski sebagian sudah terbentuk sejak lama, hingga sekarang belum ada koperasi yang mengajukan pinjaman modal ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara). 


Kondisi ini dianggap wajar karena koperasi masih fokus membangun pondasi organisasi.


“Untuk aset, sementara kebanyakan koperasi hanya memanfaatkan bangunan pinjaman dari pemerintah desa, kelurahan, maupun masyarakat setempat,” terangnya.


Menurut Bupati, keberadaan Koperasi Merah Putih adalah strategi besar dalam upaya memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa. 


Kehadiran pemerintah tidak sekadar memfasilitasi, tetapi juga ikut menggerakkan agar koperasi bisa tumbuh sehat.


“Pemerintah daerah berkomitmen mendorong koperasi ini agar segera operasional. Kami akan memberikan pendampingan, fasilitasi, sampai pembinaan unit-unit usaha mereka,” tambah Halikinnor.


Ia optimistis, apabila koperasi bisa berjalan maksimal, maka masyarakat desa akan terbantu untuk mengakses usaha, mengurangi ketergantungan pada pihak luar, sekaligus memperkuat ekonomi kerakyatan.


“Mari kita rawat semangat gotong royong ini. Koperasi Merah Putih harus kita kembangkan menjadi koperasi yang modern, profesional, dan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat Kotim,” pungkasnya.

(Tribunkalteng.com)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved