DPRD Kalteng

Anggota Kalteng Dorong Pemerintah Fokus Benahi Keterisolasian Mandau Talawang dan Kapuas Hulu

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalteng Bambang Irawan mengungkapkan kecamatan Mandau Talawang dan Kecamatan Kapuas Hulu, masih alami keterisolasian

TRIBUNKALTENG.COM/MUHAMMAD IQBAL ZULKARNAIN
WAWANCARA - Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalimantan Tengah, Bambang Irawan saat diwawancarai awak media, beberapa hari lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Kondisi keterisoliran masih membayangi masyarakat di wilayah Hulu Kapuas, terutama di Kecamatan Mandau Talawang dan Kecamatan Kapuas Hulu, Kalimantan Tengah (Kalteng).

Buruknya infrastruktur, minimnya jaringan listrik, serta lemahnya akses komunikasi menjadi tiga persoalan utama yang mendesak untuk segera dibenahi pemerintah.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalteng Bambang Irawan mengungkapkan, hal itu usai melaksanakan reses di delapan titik wilayah hulu, tujuh di Mandau Talawang dan satu di Kapuas Hulu.

Menurutnya, kondisi masyarakat di wilayah hulu masih sangat tertinggal dan jauh dari ekspektasi awal.

“Secara umum, kondisi masyarakat di daerah hulu masih sangat kental dengan keterisoliran. Awalnya saya membayangkan bahwa di sana setidaknya listrik sudah tersedia dan jaringan komunikasi sudah baik. Namun kenyataannya jauh dari harapan,” ujarnya, Jumat (14/11/2025).

Bambang menyebut infrastruktur menjadi keluhan terbesar warga.

“Untuk infrastruktur, terutama jalan, kondisinya sangat memprihatinkan. Jalan penghubung antar desa dan kecamatan sulit dilalui. Beberapa jembatan rusak dan belum bisa dikerjakan,” ungkapnya.

Akibat jalan yang rusak, masyarakat masih mengandalkan jalur sungai yang biayanya mahal.

“Akses utama masyarakat masih mengandalkan jalur sungai, dan itu pun dengan ongkos transportasi yang sangat besar,” tambahnya.

Masalah kedua yang ia temukan ialah minimnya ketersediaan listrik.

“Bayangkan, ibu kota Kecamatan Mandau Talawang yakni Sei Sepinang baru saja menikmati listrik PLN, itu pun baru masuk belum lama ini. Sementara dari sekitar sembilan hingga sepuluh desa lainnya, hampir seluruhnya belum memiliki jaringan listrik,” kata Bambang.

Meski ada program seperti PLTS dan TCU, manfaatnya tidak merata dan tidak berkelanjutan.

“Hanya beberapa rumah yang mendapat manfaat, dan itu pun tidak berkelanjutan. Padahal listrik sangat penting bagi aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Pada aspek komunikasi, masyarakat di banyak titik juga belum terjangkau jaringan yang layak.

“Walaupun saat ini sudah ada teknologi seperti Starlink, masyarakat di sana belum memanfaatkannya secara optimal,” katanya.

Sumber: Tribun Kalteng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved