Astra Agro

Mengagumi Astra, Mengabdi Sebagai Guru Daerah Terpencil dekat Perkebunan Sawit Kalimantan

Guru bernama Hassanudin, putra asli Kalimantan telah mendedikasikan hidupnya selama lebih 18 tahun untuk dunia pendidikan daerah perkebunan sawit

|
Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
MENGAJAR - Seorang guru bernama Hassanudin, di daerah perkebunan sawit di Kalimantan Tengah. 

TRIBUNKALTENG.COM - Di tengah hamparan perkebunan sawit yang jauh dari keramaian kota, terdapat sebuah kisah pengabdian luar biasa dari seorang guru bernama Hassanudin, putra asli Kalimantan telah mendedikasikan hidupnya selama lebih dari 18 tahun untuk dunia pendidikan. 

Sejak bergabung sebagai tenaga pendidik di SMP Astra Agro Lestari, sekolah binaan PT Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi  (GSIP) dan PT Agro Menara Rachmat (AMR), salah satu anak usaha PT Astra Agro Lestari Tbk (Astra Agro), Pria yang akrab di sapa Udin ini konsisten mengajar dan membina generasi muda di pelosok Kalimantan Tengah.

Perjalanan Udin menuju dunia pendidikan bukanlah hal yang instan. Setelah menyelesaikan pendidikan tingginya, ia sempat bekerja di perusahaan swasta. Namun, dalam hati kecilnya, ia menyimpan harapan besar untuk dapat bergabung dengan Grup Astra, sebuah perusahaan yang ia anggap bukan hanya besar, tetapi juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. 

“Sejak dulu Astra Agro sudah menjadi cita-cita saya, karena saya percaya ini adalah perusahaan yang besar, baik, dan peduli terhadap masyarakat,” ujarnya. Ketika kesempatan bergabung sebagai guru di SMP Astra Agro Lestari datang, ia tak ragu memanfaatkannya dan sejak itu ia mengabdikan diri sebagai pendidik dengan penuh dedikasi dan ketulusan.

Kini, di usianya yang ke-52, Udin masih dengan setia menempuh perjalanan sejauh 55 kilometer setiap hari dari rumahnya untuk mengajar. Jarak yang jauh, medan yang menantang, serta keterbatasan akses tidak menyurutkan semangatnya untuk terus hadir dan memberikan ilmu kepada para siswa. 

Ia menyadari bahwa pendidikan adalah pondasi utama untuk memajukan masyarakat, dan anak-anak di wilayah perkebunan memiliki hak yang sama untuk mendapatkan masa depan yang cerah. 

“Saya ingin memberikan apa yang saya punya untuk anak-anak di sini. Pendidikan adalah dasar agar mereka bisa tumbuh dan berkembang lebih besar,” terangnya.

Mengajar di daerah terpencil tentu memiliki tantangan tersendiri. Selain soal akses, Udin juga harus menghadapi tantangan dalam membangun kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan. Namun berkat ketekunan dan pendekatan yang humanis, perlahan ia mampu mengubah pola pikir masyarakat sekitar. Baginya, mendidik bukan hanya soal menyampaikan pelajaran, tetapi juga soal membangun harapan.

Salah satu hal yang membuat Udin mampu bertahan selama hampir dua dekade adalah lingkungan kerja yang diciptakan oleh Astra Agro. Menurutnya, Astra bukan hanya memberikan tempat kerja yang layak, tetapi juga menjunjung tinggi nilai kemanusiaan. 

“Astra memberikan lingkungan yang aman dan nyaman, memanusiakan manusia, menyediakan fasilitas yang layak, serta memperhatikan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan upah yang sesuai,” katanya. Hal ini membuatnya merasa dihargai, didukung, dan terus termotivasi untuk mengabdi.

Kisah Hassanudin bukan hanya cerminan dedikasi seorang guru, tetapi juga bukti nyata bagaimana Astra Agro menjalankan komitmennya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Keberadaan SMP Astra Agro Lestari di kawasan perkebunan bukan sekadar bentuk tanggung jawab sosial perusahaan, tetapi merupakan bagian dari visi jangka panjang Astra Agro untuk membangun masyarakat yang berdaya dan mandiri. 

Dengan menghadirkan pendidikan berkualitas di wilayah terpencil, Astra memastikan bahwa setiap anak memiliki peluang yang sama untuk bermimpi dan meraih masa depan yang lebih baik.

Astra Agro Lestari percaya bahwa investasi terbaik untuk masa depan bangsa terletak pada pendidikan. Melalui inisiatif seperti sekolah binaan, perusahaan tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga nilai sosial yang berdampak luas. Komitmen ini sejalan dengan filosofi perusahaan, yaitu “Prosper with the Nation” , tumbuh dan maju bersama masyarakat Indonesia.

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved