Sinetron Indosiar Hari ini, Merangkai Kisah Indah: Lagu Putri Ariani, Aksi Rakha dan Basmalah

TRIBUNKALTENG.COM - Jadwal sinetron Indosiar hari ini, Selasa 22 Juli 2025. 

Sinetron Merangkai Kisah Indah tayang di siaran TV Indosiar mulai pukul 17.00 WIB.

Dibintangi Raden Rakha dan Basmalah Gralind, mengisahkan drama tentang anak yang tak tahu siapa orang tua yang sebenarnya.

Keseruan lainnya, Putri Ariani, penyanyi Indonesia yang populer pasca ikut ajang America's Got Talent 2023, juga terlibat dalam sinetron ini. 

Baca juga: Katalog Promo Alfamart Indomaret Hari ini Selasa 22 Juli 2025, Popok dan Susu Bayi Murah

Lagu "Hanya Rindu" miliknya menjadi lagu pembuka dan penutup sinetron yang diproduksi Mega Kreasi Film ini.

Nah, Raden Rakha dan Basmalah Gralind beradu peran sebagai anak-anak yang tidak tahu asal usul akibat perselingkuhan yang dilakukan orang tuanya dulu.

Selain siaran tv Indosiar, sinetron Merangkai Kisah Indah karya dari sutradara Agusti Tanjung dan M. Irhasani ini bisa disaksikan di live streaming vidio.

Daftar pemain sinetron Merangkai Kisah Indah :

Raden Rakha sebagai Kenzo, putra Aditya.

Basmalah Gralind sebagai Mutiara.

Panji Saputra sebagai Aditya Aditama.

Tsania Marwa sebagai Rianti.

Gita Sinaga sebagai Widuri Larasati.

Haura Lathifah sebagai Sandra.

Vayala Maulidina sebagai Kayla.

Washifa Assegaf sebagai Aurel.

Emiliano Cortizo sebagai Ivan.

*Sinopsis Sinetron Merangkai Kisah Indah

Sinetron Merangkai Kisah Indah bermula dari peristiwa yang dialami Widuri Ambaruni (Gita Sinaga). 

Ia dikisahkan sebagai istri dari seorang pria bernama Aditya Aditama (Panji Saputra).

Keduanya dikisahkan saling mencintai. Terutama Widuri, ia begitu mencintai Aditya. 

Oleh karenanya, ketika pada akhirnya hamil, Widuri sangat bahagia.

Akan tetapi, ketika hendak mengabarkan kabar bahagia itu ke suaminya, Widuri dihantam realita yang pahit.

Selama ini, Aditya ternyata punya wanita simpanan. Suaminya itu ternyata selingkuh dengan perempuan lain.

Mengetahui perselingkuhan itu, Widuri hancur dalam kenestapaan. Ia kecewa dan marah dengan suaminya.

Widuri kemudian memilih untuk pergi dari suami yang mengkhianatinya itu.

Sementara Aditya, ia kemudian menjadikan selingkuhannya bernama Rianti Larasati (Tsania Marwa) sebagai istri sahnya.

Setelah waktu berlalu, peristiwa nahas terjadi pada Widuri. Ketika ia tengah hamil besar dan tinggal menunggu tanggal kelahiran buah hatinya, ia terlibat kecelakaan yang membuat bayi yang ia kandung meninggal dunia.

Hal ini membuat Widuri hilang arah. Ia hanyut dalam kekalutan yang luar biasa. Kemarahannya akan Aditya belum sepenuhnya sirna, namun ia kini harus menerima bahwa anaknya meninggal bahkan sebelum sempat dilahirkan.

Oleh karena kekalutan yang luar biasa itu, Widuri jadi gelap mata. Apalagi, ketika mengetahui Rianti baru saja melahirkan anak dari Aditya.

Widuri kemudian mengambil bayi Rianti diam-diam, menjadikannya anaknya untuk mengganti bayi yang meninggal dalam kandungan.

Ketika tahu bayinya hilang, Rianti kemudian mengambil bayi laki-laki yang baru saja dibuang di rumah sakit.

Bayi laki-laki itu kemudian ia akui sebagai anaknya bersama Aditya dan dinamai Kenzo (Raden Rakha).

Sementara itu, Widuri yang membawa bayi Rianti juga mengakuinya sebagai anaknya.

Bayi perempuan itu kemudian ia namai Mutiara (Basmalah Gralind). Bersama Widuri, Mutiara kemudian hidup di desa yang jauh dari ingar bingar kota besar.

Ketika mulai memasuki usia dewasa, takdir justru mempertemukan kedua anak itu. Mutiara dan Kenzo terlibat hubungan asmara.

Hubungan itu terjadi ketika Mutiara mengetahui bahwa Widuri bukan ibu kandungnya. Merasa begitu terbebani dengan kabar itu, ia pun mencari orang tua aslinya sendiri.

Di tengah pencarian itulah ia bertemu dengan Kenzo. Bagi Mutiara, Kenzo adalah anak keluarga terpandang yang mau menerima Mutiara apa adanya. Kisah cinta pun bermula dari sana.

Namun, tanpa Mutiara tahu, ibu Kenzo ternyata adalah ibu kandungnya.

Pun tanpa Kenzo tahu, Rianti dan Aditya ternyata juga bukan orang tua kandungnya. Dengan intrik keluarga yang pelik, hubungan mereka terus diuji seiring waktu.

(Tribunkalteng)