Kasus M Zaini Meninggal Tak Wajar di Jembatan Kahayan: Polisi Dalami Motif, Korban Sering Menghilang

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – Kasus seorang kakek bernama M Zaini (64) yang nekat mengakhiri hidupnya sempat mengejutkan warga Palangka Raya beberapa hari lalu kini memasuki babak lanjutan.

Setelah identitas korban berhasil diungkap, pihak kepolisian terus mendalami latar belakang dan kemungkinan motif di balik tindakan tragis tersebut.

Kasatreskrim Polresta Palangka Raya, AKP M Rian Permana, saat dihubungi Tribunkalteng.com menyampaikan hasil olah tempat kejadian perkara dan keterangan sejumlah saksi mata.

Baca juga: Terjun dari Jembatan Kahayan Palangkaraya, M Zaini Meninggal Akibat Patah Tulang di Sekujur Tubuhnya

Baca juga: Tragis, Lompat dari Jembatan Kahayan, Kakek Zaini Meninggal di Lokasi Kejadian

Baca juga: Meninggal Tak Wajar, Seorang Kakek Asal Kalsel Terjun dari Atas Jembatan Kahayan Palangka Raya

“Dari keterangan para saksi di lokasi, diketahui bahwa korban melompat dengan posisi terlentang,” ujarnya, pada Minggu (25/5/2025).

Pihak keluarga korban bernama M. Zaini juga telah ditemukan dan membenarkan bahwa korban kerap meninggalkan rumah dengan alasan bekerja di pasar.

Namun, keberadaan korban selama ini terbilang tidak menentu, karena ia hanya sesekali pulang.

Motif M Zaini hingga nekat mengakhiri hidupnya hingga kini belum dapat dipastikan. 

Kepolisian masih mendalami sejumlah kemungkinan, termasuk latar belakang psikologis korban dan tekanan hidup yang mungkin dialami.

Kejadian ini menjadi peringatan bersama tentang pentingnya peran lingkungan dalam menjaga kesehatan mental, dan bagaimana dukungan sosial dapat mencegah tindakan tragis seperti ini terjadi kembali.

“Korban tidak memiliki alat komunikasi, dan sejauh ini belum ditemukan memiliki kerabat atau saudara di Kota Palangka Raya,” tuturnya.

Sementara itu, pada berita sebelumnya, Dokter Forensik, dr Ricka Brilianty membenarkan bahwa hasil visum et repertum telah dilakukan pada koeban bernama M Zaini tersebut.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban diketahui meninggal dunia kurang dari 2 jam sebelum dilakukan visum et repertum," jelasnya.

Pasca ditemukan, pihak kepolisian pun belum mengetahui keberadaan keluarga korban dan saat diperiksa tidak ditemukan identitas dari korban.

Pihak kepolisian pun mengamankan sejumlah barang bukti yang dibawa oleh almarhum berupa 1 buah jam tangan, 1 pasang sendal, 1 buah ikat pinggang, 1 buah kunci lemari, dan uang tunai Rp 4.775.000.

Satreskrim Polresta Palangka Raya bahkan telah melakukan identifikasi jenazah oleh Tim Inafis Polresta Palangka Raya saat berada pada tempat kejadian perkara (TKP).