Bupati Halikinnor Beberkan 5 Target Prioritas Pembangunan pada 2026 di Kotawaringin Timur Kalteng

TRIBUNKALTENG.COM, SAMPIT - Bupati Kotawaringin Timur, Halikinnor menghadiri musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) rancangan rencana kerja pembangunan daerah (RKPD) Kotim 2026.

Hal tersebut merupakan amanat Undang-Undang nomor 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional, serta implementasi dari Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 86 tahun 2017. 

“Musrenbang RKPD dan konsultasi publik RPJMD juga merupakan bagian dari rangkaian proses perencanaan dengan pendekatan bottom up, yaitu dengan menjaring seluruh aspirasi masyarakat,” jelas Halikinnor, Selasa (25/3/2025).

Baca juga: Pengumpulan Zakat Ramadhan 1446 H, Bupati Kotim Halikinnor Minta Baznas Optimalkan 

Ia mengatakan hal ini membuktikan komitmen seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melibatkan partisipasi masyarakat dalam tahapan perencanaan pembangunan yang dimulai dari tingkat Desa, Kelurahan, serta Kecamatan.

Bupati mengatakan penyusunan RKPD 2026 merupakan tahun kelima pelaksanaan RPJMD Kotawaringin Timur dari 2021-2026.

Nantinya, RKPD 2026 akan dimasukkan menjadi tahun pertama RPJMD Kabupaten Kotawaringin Timur 2025-2029.

Bupati menjelaskan tema pembangunan penguatan fondasi transformasi Habaring Hurung miar dan maju, dengan melanjutkan pembangunan sarana prasarana untuk pertumbuhan ekonomi, sumber daya manusia berkualitas, pertanian, industri dan jasa.

Ia mengatakan akan mensingkronkan dengan RKP 2026 dan RKPD Provinsi Kalimantan Tengah pada 2026.

“Kita memiliki 5 prioritas pembangunan pada 2026, yaitu pembangunan infrastruktur, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), penguatan ekonomi masyarakat, tata kelola pemerintahan yang baik, serta Kotawaringin Timur yang nyaman, lestari, berbudaya, dan agamis,” jelas Halikinnor.

Tak hanya prioritas pembangunan saja, dirinya juga memaparkan sasaran pembangunan yang akan dicapai pada 2026.

“Sasaran pada 2026 ialah laju pertumbuhan ekonomi 5,12 persen, tingkat kemiskinan menurun jadi 4,67 persen, tingkat pengangguran terbuka turun jadi 4,81 persen, indeks pembangunan manusia (IPM) jadi 74,98 persen, rasio gini kurang dari 0,35, dan indeks kualitas lingkungan hidup (IKLH) 70.59 persen,” tutup Halikinnor.