Berita Kalteng
Pertunjukan Sarang-Sarang Kosong Sentil Tragedi Orangutan Tersengat Listrik di Palangka Raya Kalteng
'Pertunjukan Sarang-Sarang Kosong' menjadi refleksi atas konflik antara manusia dan alam yang semakin nyata.
Penulis: Arai Nisari | Editor: Haryanto
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA – 'Pertunjukan Sarang-Sarang Kosong' menjadi refleksi atas konflik antara manusia dan alam yang semakin nyata.
Pertunjukan ini digelar di Paviliun Budaya Rumah Tjilik Riwut, Jalan Sudirman, Palangka Raya, Senin (17/3/2025) malam.
Dengan konsep lecture performance theater, suasana panggung dibuat remang dan intim.
Hanya 30 orang yang bisa menyaksikan langsung melalui sistem reservasi.
Baca juga: HEBOH, Orangutan Bergelantung di Kabel Tersengat Listrik di Tjilik Riwut Km 9 Palangka Raya Mati
Setiap penonton diberikan satu buah pisang, bagian dari simbolisme dalam pertunjukan.
"Orangutan masuk ke kota bukan karena mereka ingin, tapi karena rumah mereka sudah habis," kata Abdul Khafidz, seniman di balik pertunjukan ini.
Musik violin dari Radovan Luis berpadu dengan visual karya Ewaldo.
Layar menampilkan hutan yang perlahan menghilang, menciptakan suasana yang menyayat.
Kak Kambang dari Balai Bahasa Palangka Raya menilai pertunjukan ini menyentil kesadaran banyak pihak.
"Paru-paru dunia sedang sekarat, dan kita semua adalah bagian dari masalahnya," ujarnya.
Dosen sosiologi Universitas Palangka Raya menyoroti tantangan konservasi yang lebih luas.
"Di beberapa daerah, hewan liar seperti monyet dan anjing masih dikonsumsi," katanya.
Abdul Khafidz telah sejak 2016 mengangkat isu orangutan dalam karyanya.
Baginya, seni adalah cara untuk mengingatkan bahwa manusia dan alam tidak bisa dipisahkan.
Pertunjukan ini menjadi alarm bahwa konflik antara manusia dan alam terus terjadi, dan orangutan hanya salah satu korbannya.
Petakan Lahan untuk Hunian Layak bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah |
![]() |
---|
BKOW Kalteng 2025–2030 Dikukuhkan, Prioritas Stunting serta Perlindungan Perempuan dan Anak |
![]() |
---|
Realisasikan Program Kartu Huma Betang, Pemprov Kalteng Ajak Kabupaten/kota Lakukan Pembahasan |
![]() |
---|
Menyederhanakan Pengakuan Terhadap Masyarakat Adat di Kalteng |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Maksimalkan Sektor 3P Pasca Pemangkasan Transfer Pusat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.