Berita Palangkaraya
Bisnis Hotel dan Restoran Berdampak pada Perekonomian Kalteng, Wajib Perhatikan Pengelolaan Sampah
Bisnis hotel dan restoran dinilai bisa berdampak pada perekonomian di Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun, pengolaan sampah harus dikelola dengan baik
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Sri Mariati
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Bisnis hotel dan restoran dinilai bisa berdampak pada perekonomian di Kalimantan Tengah (Kalteng). Namun, pengolaan sampahnya juga harus diperhatikan.
Hotel dan restoran bisa berdampak signifikan pada perekonomian di Kalteng ketika ada agenda besar yang mengundang atau menjadi perhatian wisatawan domestik maupun mancanegara.
Berdasarkan data yang dihimpun BPS Kalteng, jumlah tamu hotel berbintang pada November 2024 mencapai 45.927 meningkat 0,26 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan untuk hotel non bintang jumlah tamu di periode yang sebanyak 71.730, angka ini juga menunjukan peningkatan dari bulan sebelumnya.
Peningkatan tamu itu, tentu berdampak positif pada bisnis hotel maupun restoran. Meski begitu, pengamat ekonomi sekaligus dosen di Universitas Palangka Raya, Fitria Husnatarina mengungkapkan, bisnis hotel dan restoran juga bergantung pada seberapa sering suatu daerah melaksanakan agenda yang menarik perhatian. Selain itu, sektor pariwisata juga bisa mempengaruhi bisnis hotel dan restoran.
Akan tetapi, kata Fitria, intervensi dari geliat bisnis hotel dan restoran tetap mempengaruhi perekonomian masyarakat sekitar.
"Jadi kalau dikatakan bagaimana hotel dan restoran ini menggerakan perekonomian tentunya juga harus didukung dengan kebijakan, kegiatan yang mengundang tamu dari luar, ditambah dengan wisata yang mudah untuk dikunjungi. Dengan begitu hotel dan restoran akan bisa menggerakan perekonomian," ujar Fitria.
Meski diakui jika hotel dan bisnis berdampak positif pada pendapatan daerah, Plh Asisten Pemerintahan dan Kesra (Pemkesra) Setda Prov Kalteng, Maskur mengatakan, pengelolaan sampah juga harus diperhatikan.
Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) diakses pada Kamis (23/1/2025), jumlah sampah di Kalteng mencapai 590.51 ton selama r2024.
Dari jumlah tersebut, sumber sampah dari perniagaan seperti hotel dan restoran menjadi yang keempat penyumbang sampah terbanyak mencapai 44.92 ton atau 8,46 persen. Angka itu lebih besar dari sampah yang dihasilkan perkantoran (6,82 persen) dan fasilitas publik (7,71 persen).
Karena itu, Maskur mengimbau agar sampah dari bisnis hotel dan restoran bisa dikelola dengan baik.
"Dipilah sampah organik dan anorganik, kalau bisa didaur ulang," kata Maskur, Rabu (22/1/2025).
Sementara itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup, Noor Halim, juga mengimbau agar pelaku usaha hotel dan restoran bisa mengelola sampah dengan baik.
"Itu nanti akan kami koordinasikan lebih lanjut, kita akan bekerjasama dengan kabupaten/kota, kami akan membuat tempat penanganan daur ulang sampah," ujar Halim.
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Pemprov Kalteng Bakal Kaji Pelanggaran Aturan dan Kerusakan Lingkungan oleh 7 Perusahaan Tambang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.