Berita Palangka Raya

Peluang Usaha di Palangka Raya, Pedagang Bubur Kacang Hijau ini Bercerita Kisah Sukses

Pedagang bubur kacang hijau ketan hitam di Palangka Raya bercerita kisah sukses, dari ceritanya bisa jadi peluang usaha di Palangka Raya.

Penulis: Rizky Akbar Jalaluddin | Editor: Nia Kurniawan
Tribunkaltengcom/Rizky
Pedagang bubur kacang hijau ketan hitam di Palangka Raya bercerita kisah sukses, dari ceritanya bisa jadi peluang usaha di Palangka Raya. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA - Kisah sukses yang dilakoni pedagang bubur kacang hijau ketan hitam, Wati (42) yang kini bisa membiayai anak hingga lulus sekolah bahkan menikahkan anak hingga bangun rumah pribadi.

Tampak para pembeli ramai berdatangan membeli bubur kacang hijau ketan hitam yang berada di Jalan M.H.Thamrin Palangka Raya milik Wati.

Setiap hari ia harus bangun dini hari, pukul 03.00 WIB memulai aktivitasnya membuat bahan bubur kacang hijau tersebut.

"Iya syukur Alhamdulillah berkat usaha yang sudah ditekuni sejak tahun 2013 kini telah bisa bangun rumah pribadi, menyekolahkan anak hingga lulus sampai menikahkan anak," kata Wati, Rabu (06/11/2024).

Bubur tersebut ia jual mulai pagi hingga sore jam 04.00 WIB sudah persiapan tutup mau pulang.

Bermodalkan takaran 3 sendok sup yang berisi kacang hijau, serta takaran 3 sendok sup ketan hitam dengan menggunakan topping atau lapisan susu kental manis, juga tambahan sedikit santan dengan potongan-potongan es kecil menjadikan semangkuk bubur kacang hijau milik Wati diminati para pembeli dengan harga Rp 8.000.

Ia mengaku sempat dulu ikut jualan dengan kakaknya, seiring berjalannya waktu ia memberanikan diri untuk jualan sendiri.

"Awalnya jualan di depan TVRI selang beberapa bulan pindah berjualan ke Jalan M.H.Thamrin," ucapnya

Jatuh bangun ia rasakan saat memulai usahanya, turun naik omset atau pemasukan sudah ia jalani hingga benar-benar stabil setelah 2 tahun berjualan.

"Awal-awal jualan memang kadang sepi kadang ramai pembeli, ketidakstabilan pemasukan hingga benar-benar harus menutupi biaya modal terjadi hingga 2 tahun," ucapnya.

”Masa-masa jayanya terjadi pada tahun 2018-2019 itu kadang saya pulang jam 1 atau jam 2 siang udah habis terjual, pas sesudah covid daya beli masyarakat menurun, meski begitu syukurnya sudah bisa membangun rumah pribadi," ucapnya lagi.

Ia berharap kepada pemerintah agar ekonomi bisa pulih kembali seperti sebelum covid, agar daya beli masyarakat membaik.

(Tribunkalteng.com/Rizky)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved