2 Nama Baru Pengganti Chris Smalling di AS Roma, 1 Dari Liverpool Opsi Bila Mats Hummels Gagal

TRIBUNKALTENG.COM - Laporan terbaru dari Corriere dello Sport menunjukkan bahwa AS Roma mungkin akan mempertimbangkan mantan bek Giallorossi, Kostas Manolas, yang berstatus bebas transfer.

Manolas, yang masih belum memiliki kontrak setelah masa baktinya bersama Salernitana berakhir pada bulan Mei, dikaitkan dengan kemungkinan kembali ke AS Roma.

Setelah mendapatkan Mario Hermoso dengan kontrak jangka panjang, AS Roma masih melihat pasar pemain bebas, mencari pengganti Chris Smalling yang meninggalkan klub untuk Al Fayha.

Prioritas AS Roma tetap Mats Hummels yang sedang dalam pembicaraan untuk bergabung dengan klub ibu kota dengan kontrak satu tahun dengan opsi untuk satu musim tambahan.

Baca juga: Romanisti Menanti Hasil, AS Roma Kebut Daftar Pemain Liga Europa dan Mats Hummels Diproses Lagi

Namun, negosiasi dengan bek tengah asal Jerman itu belum ditutup: Roma telah menawarkan 2 juta euro ditambah bonus penandatanganan hingga Juni, dengan perpanjangan hingga 2026 dengan angka yang sama yang akan dimulai setelah sejumlah penampilan.

Hummels, setelah berkonsultasi dengan ayahnya, Herrmann, yang juga bertindak sebagai manajernya, membutuhkan waktu 24 jam untuk merenung.

Sementara itu, surat kabar tersebut menyatakan bahwa Kostas Manolas telah menawarkan diri kepada Giallorossi dan bisa menjadi alternatif pengganti Hummels.

Mantan pemain bertahan Liverpool, Joel Matip, dikabarkan tengah ditawarkan ke AS Roma.

Dengan kepergian Chris Smalling, Giallorossi membutuhkan tambahan pemain bertahan.

Sementara klub telah mengadakan pembicaraan dengan rombongan Mats Hummels, AS Roma juga telah didekati oleh pemain bebas lainnya.

Selain dikaitkan dengan kembalinya Kostas Manolas, Roma juga dikaitkan dengan Matip, yang berusia 33 tahun dan masih berstatus tanpa tim setelah kontraknya dengan Liverpool habis akhir musim lalu.

Menurut Il Tempo, Matip adalah salah satu alternatif untuk Hummels, jika kesepakatan untuk pemain veteran Jerman itu gagal.

Pernyataan Bek Baru AS Roma

Bek asal Spanyol, Mario Hermoso, merilis wawancara pertamanya sejak resmi bergabung dengan AS Roma dengan status bebas transfer pada hari Senin.

Dalam wawancara dengan klub, Hermoso menjelaskan motivasinya di balik keputusannya bergabung dengan Roma sebagai pemain bebas transfer.

“Yang benar adalah bahwa semuanya terjadi dengan cepat,” kata mantan pemain Atletico Madrid yang juga pernah dikaitkan dengan Inter Milan, Napoli dan Bologna di masa lalu.

“Sejak kesempatan ini muncul dan Roma tertarik pada saya - ini adalah kesempatan untuk menjadi bagian dari klub hebat ini dan sejarah hebat ini, jelas saya langsung ingin mendengarkan proposal klub dan mengevaluasinya.”

“Umpan balik dari pelatih tentang tim sangat penting. Saya ingin memahami bagaimana saya bisa membantu dan mewakili Roma dengan sebaik-baiknya.”

“Ini adalah klub hebat dengan sejarah yang hebat. Saya merasakan gairah dan antusiasme yang besar dari semua penggemar terhadap tim dan klub. Ini mirip dengan apa yang saya alami di Atletico, ini seperti sebuah keluarga besar di dalam kota, kota yang sangat penting, megah dan luar biasa, seperti yang disaksikan oleh sejarah dan berbagai peristiwa.”

“Jelas ini adalah perubahan hidup yang sederhana bagi saya, bahkan ketika memikirkan kehidupan yang saya jalani di Madrid bersama keluarga. Itu adalah apa yang saya inginkan di level olahraga dan kompetisi. Saya memperkirakan bahwa datang ke Roma akan jauh lebih mudah, mengingat saya akan terus bermain di level tinggi di liga yang sangat penting dan di kota seperti Roma.”

“Saya pikir di Italia terdapat banyak tim hebat, seperti di Spanyol, yang berpartisipasi dalam kompetisi Eropa terpenting dan selalu menghadapi tim-tim terbaik di Eropa. Ini adalah sedikit filosofi yang kami rasakan di Spanyol ketika memikirkan tentang liga Italia. Selain itu, kami adalah dua negara Latin. Semangat, cara menikmati pertandingan, duel dan cara hidup para penggemar menurut saya sangat mirip dengan Spanyol dan saya pikir akan sangat mudah bagi saya untuk beradaptasi.”

“Saya menyaksikan Roma bermain melawan Juventus pada hari Minggu dan saya menyukai fakta bahwa tim berjuang. Aspek terpenting yang harus dipertimbangkan adalah bahwa tim nyaris saja menang dan seharusnya menang. Jika saya ingat dengan benar, peluang terakhir kemarin adalah milik Angeliño, yang melepaskan tembakan dari luar kotak penalti. Hal ini sedikit mencerminkan perbedaan antara menang dan kalah, karena dengan membangun aksi-aksi yang baik, Anda bisa lebih dekat dengan kemenangan.”

“Namun saya juga menyukai soliditas pertahanan yang terlihat kemarin. Tim bekerja dengan sangat baik, terima kasih juga untuk berbagai perubahan. Saya memikirkan para pemain penting bagi tim, seperti Paulo Dybala, yang masuk di babak kedua. Hal ini menunjukkan betapa kompetitifnya tim ini. Levelnya tinggi dan kami akan memberikan yang terbaik untuk bersaing di level tertinggi.”

“Tentu saja, saya berbicara dengan De Rossi. Saya pikir kami akan cocok satu sama lain. Sebagai seorang pesepak bola, ia mewakili hati para penggemar, keinginan untuk bertarung, kemampuan untuk mempertahankan api yang selalu menyala. Sebagai seorang pelatih, cukuplah untuk melihatnya, dengan selebrasinya yang penuh semangat, caranya menikmati pertandingan dan, yang terpenting, pengetahuannya.”

“Pada akhirnya, apa yang dia inginkan adalah membangun tim yang penting, tim yang solid. Saya dan para pendatang baru lainnya, mereka yang baru saja tiba, akan mencoba memberikan yang terbaik untuk terus membangun sejarah Roma.”

“Posisi favorit saya? Jelas saya telah memainkan banyak pertandingan dengan tiga pemain belakang, tetapi ini tidak berarti bahwa saya tidak dapat beradaptasi dengan jenis formasi lain atau posisi apa pun yang dianggap ideal oleh pelatih untuk saya atau di mana saya dapat membantu tim lebih banyak.”

“Jelas, pada akhirnya yang saya inginkan, jika saya berpikir tentang bagaimana saya melihat permainan dan bagaimana saya dapat membantu tim, adalah mencoba melakukan yang terbaik, sehingga anggota tim lainnya, rekan setim lainnya, dapat memanfaatkan pekerjaan saya sebaik mungkin.”

“Simeone? Jelas dia adalah sosok yang sangat penting bagi saya dan karier olahraga saya. Dia adalah seseorang yang sangat saya hormati, dan saya pikir dia juga sangat menghormati saya. Tentu saja saya selalu berbicara banyak dengannya. Saya sempat mengalami kesulitan untuk beradaptasi dengan Atletico, dengan gaya permainan Simeone dan dengan cara pandangnya tentang sepak bola, tetapi kemudian saya berhasil.”

“Jelas, mungkin lebih dari sisi saya, ada perasaan kasih sayang yang kuat yang mengikat kami, mengingat semua waktu yang kami habiskan bersama. Dia membuat saya tumbuh sebagai pemain dan pribadi, jadi saya akan selalu memiliki hubungan yang baik dengan Diego. Saya berharap bisa bermain melawannya cepat atau lambat dan menghadapi satu sama lain sebagai rival.”

“Selebrasi saya saat melawan Lazio dengan latar belakang bendera Roma?  Saya percaya bahwa gambar itu mewakili sedikit dari segalanya: gairah, dedikasi yang saya miliki dan bagaimana saya hidup dan merasakan sepak bola. Bendera di belakang saya itu berarti, mungkin, jalan kami ditakdirkan untuk bertemu. Itu melambangkan keinginan untuk tetap merasa hidup, untuk terus bersenang-senang dan merasakan gairah yang sama, gairah para penggemar untuk Roma dan gairah yang saya rasakan untuk sepak bola, dan untuk mengalaminya bersama-sama.”

(Tribunkalteng.com)