Liga 1 2024

Perasaan Berbeda Dimas Drajad Saat Ditonton Bobotoh di Persib Bandung, Tak Dialami di Persikabo

Perasaan berbeda dialami Dimas Drajad saat ditonton Bobotoh di latihan Persib Bandung jelang Liga 1 2024 - 2025

|
Editor: amirul yusuf
Instagram Persib
Pemain Timnas Indonesia Dimas Drajad berlatih di Persib Bandung jelang Liga 1 2024 

TRIBUNKALTENG.COM - Perasaan berbeda dialami Dimas Drajad saat ditonton Bobotoh di latihan Persib Bandung jelang Liga 1 2024 - 2025.

Sebagaimana diketahui, Dimas Drajad menjalani latihan perdana bersama Persib Bandung pada Senin (15/7/2024).

Mantan pemain Persikabo 1973 ini rencananya akan jadi pelapis David da Silva untuk Liga 1 2024/2025.

Langkah ini perlu dilakukan karena Persib Bandung juga akan berlaga di Asia Champions League 2 (ACL 2).

Kedalaman skuad menjadi kunci utama agar mereka bisa bersaing secara maksimal.

Dimas Drajad menjelaskan, saat ini dia fokus agar bisa cepat bisa beradaptasi dengan tim.

Baca juga: AS Roma Siapkan Harga Termahal Bagi Kompatriot Messi, Liganya Cristiano Ronaldo Terus Menggoda

Baca juga: Transfer Inter, AS Roma, Napoli, AC Milan dan Como Untuk Mats Hummels, Pengganti Joshua Zirkzee

Selain itu, dia akan mempelajari gaya permainan rekan setimnya untuk persiapan jelang musim baru.

"Senang ya, bisa bergabung pertama kali."

"Saya harus melihat teman-teman untuk bagaimana ke depannya."

"Saya harus banyak belajar," kata Dimas Drajad 

Pemain berusia 27 tahun ini mengakui bahwa bergabung ke Persib membawa kebanggaan tersendiri.

Pasalnya, dia datang saat Maung Bandung baru saja meraih gelar juara.

Dia berharap bisa segera bugar dan bisa melewati semua program latihan yang diberikan.

"Merasa terhormat karena Persib adalah tim besar dan kemarin habis juara."

"Saya sudah ikut latihan tetapi masih di pinggir ya."

"Saya harap kondisi saya bisa kembali dan bisa bergabung dengan teman-teman," lanjutnya.

Dimas mengakui bahwa atmosfer latihan di Persib cukup berbeda.

Saat mereka latihan banyak suporter termasuk Bobotoh yang hadir dan memberikan dukungan.

Hal ini yang tidak dia dapatkan saat masih bermain untuk Persikabo dalam beberapa musim lalu.

"Baru ini karena di tim sebelumnya tidak seramai ini, sebanyak ini."

"Ya senang dan antusias," pungkasnya.

 

* Teman Seangkatan Dimas Drajad Komentari Pemain Diaspora

Gelandang Persik Kediri yang merupakan teman seangkatan di Timnas U19 Indonesia, Evan Dimas, tidak mempermasalahkan kehadiran pemain naturalisasi di skuad timnas Indonesia.

Yang terpenting bagi Evan Dimas, pemain naturalisasi tersebut harus bermain dengan hati saat berseragam timnas Indonesia.

Sejauh ini, sudah ada beberapa pemain keturunan yang dinaturalisasi oleh PSSI untuk membela timnas Indonesia.

Seperti Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Thom Haye, Jordi Amat, Justin Hubner, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Nathan Tjoe-A-On, Sandy Walsh, Ivar Jenner, dan Rafael Struick,

"Saya di sini berbicara sebagai pemain sepak bola," ucap Evan Dimas saat ditemui di Kawasan Senayan, Jakarta Pusat.

"Saya tidak condong ke naturalisasi, saya juga tidak condong ke pemain lokal."

"Pemain naturalisasi tidak apa-apa. Dengan catatan dia (pemain naturalisasi) benar-benar menjiwai, yang dibela dia merah putih, dia pakai baju merah putih loh, harus benar-benar menjiwai, dengan rasa bangga," sambung mantan timnas U-19 Indonesia itu.

Kendati begitu, Evan Dimas, tetap mengingatkan untuk tidak melupakan pembinaan usia dini.

"Di sisi lain seperti saya bilang tadi pemain muda kita juga harus diperhatikan," tutur Evan Dimas.

"Dalam artian jangan sampai kita fokus di timnas, pemain-pemain muda yang yang grassroots itu yang mau menuju ke senior Jangan sampai gak diperhatikan, Karena apa? Ini kan adalah aset kita."

"Kalau kita mau bicara sepak bola kita maju bukan cuma satu tahun dua tahun mas, Kita harus bicara 40 tahun ke depan," ujar pemain berusia 29 tahun tersebut.

Menurut Evan Dimas, bibit-bibit pesepakbola Indonesia harus dijejali bermain dengan benar.

Bukan justru didesak bagaimana cara memenangkan pertandingan.

"Kalau kita bicara maju sepak bola ya, karena apa? Karena usia muda itu dituntut untuk menjadi pemain sepak bola yang benar, bukan dituntut untuk menang," kata Evan Dimas.

"Jadi kemelekatan-kemelekatan itu kan sudah harus ada, dimana caranya main bola yang benar, usia muda itu, grassroot, dimana caranya passing yang benar, usia muda. Jangan sampai usia muda kita dituntut untuk menang," sambung mantan pemain Persija itu.

Dia menambahkan, timnas Indonesia yang kini masih berjuang untuk menembus Piala Dunia 2026 harus didukung.

Menempati Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, timnas Indonesia akan bertemu Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved