Mabuk Buah Kecubung di Kalteng

Fenomena Remaja Mabuk Kecubung di Kalteng, Pengamat Sosial UPR Sebut Dampak Pengaruh Lingkungan

Akademisi dan pengamat sosial dari Universitas Palangkaraya (UPR) Jhon Retei Alfri Sandi menyebut, fenomena mabuk kecubung pengaruh lingkungan.

Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
ISTIMEWA
Akademisi dan pengamat sosial dari Universitas Palangkaraya (UPR) Jhon Retei Alfri Sandi mengomentari soal fenomena mabuk kecubung. 

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Belakangan sedang marak di media sosial fenomena mabuk kecubung. Tak hanya di Palangkaraya, sejumlah daerah di Kalimantan Tengah (Kalteng) juga ramai terjadi fenomena mabuk kecubung.

Akademisi dan pengamat sosial dari Universitas Palangkaraya (UPR) Jhon Retei Alfri Sandi menyebut, kenakalan remaja sering kali dipicu oleh kondisi internal dalam lingkungan keluarga.

Konflik antara orang tua, kondisi kemiskinan, serta rendahnya tingkat pendidikan dapat menjadi pemicu utama. Masalah ini diperparah dengan pengaruh media sosial.

"Dulu kenakalan remaja dengan konsumsi obat-obatan terlarang cenderung dilakukan kelompok menegah ke atas karena berbiaya tinggi," ujar Jhon, saat dihubungi Tribunkalteng.com, Minggu (14/7/2024).

Namun, dengan kemajuan teknologi dan ketersediaan media yang lebih terjangkau, membuat tren mengkhawatirkan penggunaan obat-obatan terlarang yang termasuk ke dalam daftar G atau obat keras yang peredarannya hanya dapat melalui resep dokter.

Beberapa tahun terakhir tak sedikit juga remaja yang menggunakan lem kayu untuk efek halusinasi. Terbaru, tren mabuk kecubung semakin meresahkan.

Bahkan, di perdesaan seperti kawasan perkebunan dan pertambangan turut mengalami masalah serupa.

Baca juga: Viral Mabuk Kecubung Rambah Palangkaraya, Polda Kalteng Minta Jangan Coba Bila Tak Tahu Khasiatnya

"Jika dulu kebanyakan remaja yang terjerumus obat-obatan terlarang dari keluarga kaya, sekarang semua golongan sangat mudah mendapatkan akses untuk itu," ungkap Jhon.

Jhon melanjutkan, perkembangan teknologi juga memberikan dampak signifikan terhadap kenakalan remaja.

Hubungan sosial yang semakin longgar serta rendahnya kontrol sosial dari pranata masyarakat turut berkontribusi pada meningkatnya kasus kenakalan remaja.

"Situasi ini sangat mengkhawatirkan, dan perlu dicari solusi oleh pemerintah dan masyarakat," tutup Jhon Retei.

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved