Liga Italia

AS Roma Tolak Tawaran AC Milan dengan Tukar Guling Pemain, De Rossi Pilih Opsi Penjualan Lain

Raksasa Serie A, AS Roma tampaknya akan berpisah dengan striker Tammy Abraham musim panas ini dan AC Milan merupakan salah satu kandidat peminatnya

|
Editor: amirul yusuf
Instagram AS Roma
AS Roma Tolak Tawaran AC Milan dengan Tukar Guling Pemain, De Rossi Pilih Opsi Penjualan Lain 

TRIBUNKALTENG.COM - Raksasa Liga Italia Serie A, AS Roma tampaknya akan berpisah dengan striker Tammy Abraham musim panas ini dan Milan merupakan salah satu kandidat peminatnya.

Tammy Abraham juga telah dikaitkan dengan Juventus dalam beberapa pekan terakhir, namun tampaknya ada satu lagi peminat potensial dari tim besar Serie A, yaitu AC Milan.

Sky Italia menyatakan bahwa AC Milan menaruh minat pada pemain asal Inggris tersebut dan ia bukan merupakan alternatif bagi Alvaro Morata, namun merupakan target tersendiri.

Baca juga: Rival Cristiano Ronaldo di Liga Arab, Bek AS Roma Tinggalkan De Rossi Ikut Aouar ke Al Ittihad

 

Baca juga: Transfer Liga Italia Serie A: AS Roma, AC Milan, Inter Milan, Juventus hingga Napoli Terbaru

AC Milan tertarik untuk memiliki dua penyerang tengah di tim dan melakukan kontak dengan AS Roma untuk mendapatkan tanda tangan sang penyerang.

Sebagai bagian dari kontak tersebut, AC Milan menawarkan Luka Jovic dalam langkah tersebut saat Paulo Fonseca tidak terlalu tertarik dengan profil sang pemain Serbia.

Namun AS Roma menolak upaya tersebut karena mereka juga bukan penggemar Jovic.

AC Milan akan terus mengupayakan kemungkinan untuk mendatangkan pemain asal Inggris tersebut, bersamaan AC Milan sangat yakin AS Roma akan mendatangkan Alvaro Morata sehingga peluang Rossoneri mendapatkan Tammy Abraham semakin besar.

Hal ini membuat AS Roma dan Daniele De Rossi harus memilih opsi lain untuk menjual ke Tammy Abraham.

* Dilema AS Roma Perpanjang Kontrak Paulo Dybala Selama 3 Musim

Keputusan untuk memperpanjang atau melepas Paulo Dybala bakal buah simalakama bagi AS Roma di bursa transfer Liga Italia 2024.

Bagaimana tidak, sosok Paulo Dybala sangat penting di lini depan AS Roma di luar sosoknya yang sering cedera.

Sedangkan gaji Paulo Dybala dan harga jualnya dianggap sebagai faktor penting bagi AS Roma mendapatan keuntungan, terutama dari tim-tim Liga Arab Saudi.

Striker Argentina, Paulo Dybala telah menjadi pemain AS Roma yang dicintai Romanisti sejak pensiunnya Francesco Totti.

Dalam waktu yang sangat singkat, Paulo Dybala telah menjadi bintang yang dicintai dalam sejarah Giallorossi apalagi setelah mengenakan kostum nomor 10 di AS Roma.

Paulo Dybala memang lebih identik dengan nomor punggung 21 sebelum tiba di kota Roma.

Namun, terlepas dari kecintaan pendukung AS Roma terhadap Dybala, waktunya di Stadio Olimpico bukanlah waktu yang dipenuhi dengan trofi seperti halnya masa baktinya di Juventus yang penuh dengan Scudetto.

Sebaliknya, ia hanya memiliki satu gelar Liga Konferensi Eropa, tentu saja tidak seberapa jika dibandingkan dengan apa yang telah menjadi tren di sepanjang kariernya.

Terlepas dari trofi yang diraihnyanya, dilansir Tribun Kalteng dari Corriere dello Sport disebutkan bahwa AS Roma dan pemain internasional Argentina itu akan memulai diskusi mengenai kontrak baru berdurasi tiga tahun, yang akan membuat Paulo Dybala bermain di Roma hingga musim 2027-2028.

Hal ini terlepas dari tawaran kontrak senilai €20 juta per tahun dari Al-Nassr di Saudi Pro League, serta ketertarikan dari klub-klub seperti Inter Milan, Atletico, dan Chelsea.

Laporan juga mengindikasikan bahwa baik AS Roma dan Paulo Dybala berharap untuk memperpanjang masa tinggal di AS Roma, dan tidak sulit untuk melihat alasannya.

Paulo Dybala telah menjadi ikon di AS Roma dengan begitu cepat, bukan hanya karena gemerlapnya nama besar yang ia bawa ke klub saat mereka mencari seorang bintang di era pasca Totti. Itu karena, sama seperti Totti, Paulo Dybala langsung menjadikan dirinya sebagai jantung dan jiwa dari skuat Roma ini.

Tidak hanya secara konsisten menjadi pemain paling berbakat di atas lapangan, namun ia juga mau dan mampu berbicara keras kepada pemain lawan ketika mereka bermain kotor. Dia adalah seseorang yang telah mengembangkan ikatan yang mendalam dengan anggota skuat lainnya, dan dia adalah seseorang yang secara taktis mengubah Roma dari tim papan tengah menjadi tim yang dapat dan harus berjuang untuk kualifikasi Liga Champions.

Bukan berarti Paulo Dybala dapat melakukannya sendiri, dan bukan berarti memperpanjang kontrak Dybala hingga pertengahan usia 30-an merupakan ide yang bagus jika Friedkin Group hanya berniat untuk menghambur-hamburkan uang kepadanya dan bukan orang lain.

Apalagi Tim ini masih sangat membutuhkan pengganti Romelu Lukaku dan beberapa bek sayap berkualitas Liga Champion, dan tidak ada keajaiban dari Dybala yang dapat mengubahnya.

Namun penting untuk diingat bahwa sepak bola seharusnya merupakan permainan yang indah, dan meskipun dia belum membawa AS Roma ke Liga Champion, Paulo Dybala telah berusaha keras untuk membuat permainan Roma menjadi lebih indah lagi.

Dalam beberapa hal, dia adalah La Maggica yang dipersonifikasikan dengan cara yang hanya bisa disamai oleh Francesco Totti.

Bakat dan keindahan seperti itu dalam permainan seorang pemain adalah sesuatu yang harus dihargai, terutama di klub seperti Roma, di mana Financial Fair Play dan kurangnya uang membuat lebih sulit untuk membeli pemain terbaik di dunia setiap musim panas dan tidak terlalu mengkhawatirkan konsekuensi jangka panjang dari transfer-transfer besar tersebut.

Ini adalah sebuah klub di mana satu transfer senilai €22 juta yang salah akan diratapi selama satu dekade.

Patut dinantikan bagaimana nasib Paulo Dybala di AS Roma setelah bursa transfer 2024 ditutup.

(TRIBUN KALTENG)

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved