Timnas Indonesia

Sindiran Keras Justin Hubner ke Pemain Keturunan yang Sempat Tolak Indonesia, Sebut Funny People

Pemain Timnas Indonesia yakni Justin Hubner menyindir keras para pemain keturunan yang sempat menolak Timnas Indonesia dan kini ingin bergabung

Editor: amirul yusuf
Instagram PSSI
Pemain Timnas Indonesia yakni Justin Hubner menyindir keras para pemain keturunan yang sempat menolak Timnas Indonesia dan kini ingin bergabung 

TRIBUNKALTENG.COM - Pemain Timnas Indonesia yakni Justin Hubner menyindir keras para pemain keturunan yang sempat menolak Timnas Indonesia dan kini ingin bergabung.

Pada unggahan Instagram Story ekslusif terbarunya, Justin Hubner mengungkapkan bahwa banyak yang menyepelekan keputusannya untuk membela Timnas Indonesia

 Justin Hubner mengeluarkan kalimat sarkas kepada pemain-pemain keturunan yang diduga hendak dinaturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

"Sebelumnya tidak ada yang ingin bermain untuk Indonesia dan kini mereka melihat kami bermain bagus dan mereka ingin bergabung, orang-orang lucu," tulis Justin Hubner dalam unggahan Instagram Story pada Jumat (14/6/2024).

Tidak jelas siapa yang disindir oleh pemain kelahiran 2003 ini. 

Namun sudah bukan hal yang baru ketika pemain keturunan Indonesia menolak untuk membela Timnas Indonesia.

Baca juga: Nasib Nathan Tjoe-A-On di Liga Inggris Usai Bela Timnas Indonesia, Swansea Butuh Pembuktian

Baca juga: RESMI Pemain Timnas Tinggalkan PSM Makassar Jelang Piala Presiden 2024, Yakob Sayuri ke Malut United

Sebut saja saat Mees Hilgers dan Kevin Diks yang menolak permintaan PSSI untuk membela Timnas Indonesia.  Kini banyak pemain Belanda keturunan Indonesia yang rela melepas paspor Belanda demi membela Timnas Indonesia.

Kebanggaan Justin Hubner untuk Timnas Indonesia memang tak sebatas hanya di lapangan saja.  Tapi juga di luar lapangan dengan belajar bahasa Indonesia dan selalu memberi dukungan pada Timnas Indonesia.

Medio akhir 2021, PSSI kepemimpinan Mochamad Iriawan mencoba mendatangkan empat pemain diaspora, yakni Sandy Walsh, Jordi Amat, Mees Hilgers dan Kevin Diks. Namun, hanya Sandy Walsh dan Jordi Amat yang proses naturalisasinya berlanjut.

Untuk Mees Hilgers dan Kevin Diks, batal menjalani proses naturalisasi kabarnya karena ada penolakan dari kedua orangtua mereka. Namun, dalam sebuah wawancara, Mees Hilgers menolak kabar yang mengatakan orangtuanya melarang dirinya mendapatkan paspor Indonesia.

Setelah Sandy Walsh dan Jordi Amat gabung, ada banyak pemain diaspora yang kemudian menjadi Warga Negara Indonesia. Sebut saja Shayne Pattynama, Ivar Jenner, Rafael Struick, Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen, Justin Hubner, Maarten Paes, Thom Haye, Jens Raven dan Calvin Verdonk.

* Gaji Jay Idzes di Venezia Lebih Rendah Dibandingkan Bintang Liga 1 202

Bek Timnas Indonesia yakni Jay Idzes yang tengah memperkuat tim Liga Italia Serie A Venezia ternyata memiliki gaji lebih rendah dibandingkan pemain Liga 1 2024 .

Tampil lugas di barisan pertahanan bagi Venezia dan Timnas Indonesia tidak membuat Jay Idzes langsung memiliki gaji tinggi di Liga Italia Serie A.

Dilansir dari laman Salary Sport, gaji Jay Idzes bersama Venezia sendiri berada di angka 3.666 euro (Rp64,5 juta) per pekan atau sekitar 190.422 euro (Rp3,35 miliar) per tahunnya.

Buah sederet prestasi dan performa mengesankannya bersama Venezia dan Timnas Indonesia, membuat satu di antara klub kawakan di Serie A jatuh hati.

Klub yang diketahui merupakan rival abadi Juventus karena berasal dari daerah yang sama yakni Turin itu tertarik ingin mendatangkan Jay Idzes dari Venezia di bursa transfer musim panas ini.

Tim yang dimaksud tertarik mendatangkan Jay Idzes tak lain adalah Torino.

Negosiasi alot Venezia dengan Torino ikut membawa nama Jay Idzes ke dalam pembicaraan.

Il Toro selangkah lagi mengamankan tanda tangan Paolo Vanoli, pelatih yang sukses membawa Venezia promosi ke Liga Italia Serie A 2024-2025.

Vanoli disiapkan sebagai pengganti peran Ivan Juric, yang meninggalkan kursi pelatih Torino musim panas ini.

Mantan staf Antonio Conte di Chelsea dan Inter Milan itu sudah menyetujui kontrak personal dengan Torino.

Vanoli akan mendapatkan gaji 1 juta euro per musim (Rp17,5 miliar) dengan ikatan kerja sampai 2027.

Jumlah tersebut naik 300 ribu euro dari upahnya di Venezia.

Vanoli juga berpeluang mendapatkan perpanjangan kontrak setahun dan bonus jika membawa Torino lolos ke kompetisi Eropa atau memenangi Coppa Italia.

Kedua kubu tinggal membahas besaran ongkos pelepasan kontrak yang harus ditebus kepada Venezia.

Vanoli masih terikat kontrak di klub asal Kota Pelabuhan dua tahun lagi.

Venezia memasang angka klausul rilis 1 juta euro, naik dua kali lipat setelah keberhasilan mereka promosi.

Torino terus berupaya merayu I Lagunari agar mendapatkan diskon.

Salah satunya dengan cara memanfaatkan transfer Ali Dembele, yang dipinjam Venezia dari Torino musim kemarin.

Dengan memperbarui masa pinjam bek muda Prancis itu atau merekrutnya permanen, Venezia diharapkan mau mengurangi banderol untuk Vanoli.

Negosiasi alot ini pun menyeret dua nama pemain andalan Vanoli dalam pusaran transfer ke Torino, Jay Idzes dan gelandang Amerika Serikat, Tanner Tessmann.

Vanoli ingin memboyong mereka ikut ke Torino pada bursa transfer musim panas ini sebagai syarat memperkuat materi Si Banteng.

Di antara kedua nama tersebut, transfer Idzes diklaim lebih realistis diwujudkan.

Pasalnya, untuk mendapatkan Tessmann, Torino harus menghadapi persaingan berat dengan Bologna, yang menjanjikan pengalaman Liga Champions serta dilabeli biaya transfer tidak murah (7 juta euro).

"Manuver untuk Idzes, protagonis dari kesuksesan Venezia promosi lebih realistis."

"Dia bisa bernilai antara 3,5-4 juta euro dan Vagnati (Direktur Olahraga Torino) membutuhkan penguatan di pertahanan."

"Negosiasi untuk klausul Vanoli telah berkembang ke transfer Idzes," begitu tulis artikel di Tuttosport yang rilis Selasa (11/6/2024) siang waktu setempat.

Idzes memang termasuk 7 besar pemain non-kiper yang paling sering dipercaya Vanoli tampil di skuad Venezia 2023-2024.

Defender tangguh yang memiliki darah Indonesia dari ibunya itu mencatat 30 penampilan dengan kontribusi 3 gol.

Vanoli juga yang mewujudkan transfer Idzes dari klub Belanda Go Ahead Eagles pada musim panas 2023.

Transfermarkt mencatat Venezia tak mengeluarkan biaya sepeser pun untuk mengangkutnya ke Italia.

Kalau jadi bergabung dengan Torino, hal itu berarti peningkatan karier yang pesat bagi kolektor 3 caps timnas Indonesia.

Selain memiliki akar tradisi yang kuat, Si Banteng berhasil finis di peringkat 9 Liga Italia musim kemarin.

Posisi yang cukup baik mengingat mereka unggul satu setrip di atas juara bertahan, Napoli.

 Sedangkan jika diambil salah satu pemain bintang Liga 1 yakni Rizky Ridho, ternyata nominal gaji Jay Idzes di Venezia memiliki perbedaan yang cukup jauh.

Pada saat Rizky Ridho bergabung dengan Persebaya nilai pasarnya melejit hingga Rp4,78 miliar.

Melansir melalui data Transfermarkt, Rizky memiliki nilai pasar sebesar 275.000 euro (Rp4,44 miliar) pada Rabu 25 Juni 2022. Kemudian pada 9 Januari 2024, harga pasar tertinggi kapten Timnas Indonesia ini mencapai Rp6,95 miliar.

Rizky Ridho kini memiliki nilai taksiran gaji setinggi 5,65 miliar rupiah.

Jika bersedia bergabung Torino, maka Jay Idzes dipastikan akan mengalami peningkatan gaji, mengingat dirinya bakal berstatus rekrutan baru dengan kontrak panjang.

(TRIBUN KALTENG)

Sumber: BolaSport.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved