DPRD Kalteng
Realisasi Plasma 20 Persen Tak Konsisten, Achmad Rasyid Sebut Sebabkan Konflik Agraria Berulang
Peristiwa konflik agraria yang terus berulang terjadi mendapat sorotan anggota DPRD Kalteng, karena realisasi plasma 20 persen tak konsisten.
Penulis: Ahmad Supriandi | Editor: Fathurahman
Konflik antara perusahaan sawit dan masyarakat bukan hal baru di Indonesia termasuk di Kalteng, terutama di daerah-daerah perkebunan sawit.
Saat ini industri kelapa sawit di Kalteng masih menghadapi banyak masalah yang perlu segera diatasi agar konflik tidak terus berlanjut.
"Termasuk konsistensi perusahaan-perusahaan sawit dalam memenuhi janjinya terhadap masyarakat sekitar," sambung Rasyid.
Baca juga: Pengamat Sosial UPR Sebut Konflik Agraria Berkepanjangan Sebabkan Penjarahan Sawit Kalteng Marak
Rasyid berharap semua pihak seperti kepala daerah, anggota legislatif, serta unsur Forkopimda harus bertanggung jawab untuk menyelesaikan konflik agraria.
Dirinya juga meminta kebijaksanaan para pemimpin perusahaan sawit untuk memenuhi kewajiban plasma 20 persen untuk masyarakat guna menciptakan situasi yang kondusif bagi kedua belah pihak.
"Kami memohon kebijaksanaan dari para pemimpin perusahaan agar permasalahan tidak terulang kembali seperti tahun-tahun sebelumnya," tukasnya. (*)
| Anggota DPRD Kalteng Dorong Perbaikan Jalan Rusak di Kotim, Fokus Daerah yang Lama Tak Tersentuh |
|
|---|
| DPRD Kalteng Ingatkan Sektor Kesehatan dan Pendidikan Jangan Terganggu Imbas Anggaran Turun |
|
|---|
| Capaian Program Cetak Sawah di Kalteng Masih Rendah, Komisi II DPRD Kalteng Desak Langkah Konkret |
|
|---|
| Pemprov Kalteng Targetkan Angka Kemiskinan di 4,89 Persen pada 2026, DPRD Minta Langkah Kongkret |
|
|---|
| Revisi RTRWP Kalteng Belum Dilanjutkan, DPRD Tekankan Kepentingan Masyarakat Jadi Prioritas |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Ahmad-Rasyid-anggota-DPRD-Kalteng.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.