Berita Palangkaraya
Jelang Idul Adha, Pemeriksaan Hewan Kurban Palangkaraya dilakukan 10 Juni 2024, Simak Lokasinya
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangkaraya menjadwalkan pemeriksaan hewan kurban pada 10 Juni 2024 mendatang.
Penulis: Anita Widyaningsih | Editor: Fathurahman
TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA - Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palangkaraya menjadwalkan pemeriksaan hewan kurban pada 10 Juni 2024 mendatang.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Drh Ganjar menyebutkan ada 4 titik lokasi pemeriksaan hewan kurban.
Dalam pemeriksaan hewan kurban ini terdapat 4 titik di Kota Palangkaraya, yang menjadi lokasi pemeriksaan kesehatan hewan kurban, di antaranya adalah Sebangau, Jekan Raya, Bukit Batu dan Pahandut.
“Jadwal pemeriksaan sapi kurban direncanakan akan di lakukan 10 Juni 2024 di Kota Palangkaraya. Tim sudah dibentuk, tim kesehatan hewanerbagi dalam 3 tim. Masing-masing tim ada penanggung jawab, ada dokter hewannya,” jelasnya (31/5/2024).
Ia menambahkan pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan klinis, dimana melihat keadaan fisik yang nampak pada hewan.
Tentunya terkait dengan pemeriksaan klinis ini, akan disesuaikan dengan syarat sehat hewan kurban.
“Kita pemeriksaan pemeriksaan klinis, pemeriksaan yang tampak, gak sampai pemeriksaan laboratoris. Jadi kita sesuaikan dengan syarat hewan kurban, sehat, tidak pincang, mata tidak buta, lengkap dalam arti sampai pestisnya bijinya harus dua dan tidak catat,” sebutnya.
Kemudian ia menjelaskan beberapa ciri fisik jika sapi dinyatakan sehat adalah, memiliki bulu yang bersih, tidak kusam, dan tidak lesu.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika hewan telah memenuhi syarat sehat akan diberikan tanda berupa label, yang menyatakan hewan tersebut dalam keadaan sehat.
“Yang tidak memenuhi syarat tidak kita berikan lebel sehat. Nah kalau posisi sakit nanti akan diteruskan, penanganannya dari tim UPTD Pusat kesehatan hewan Puskeswan kota Palangkaraya. Kita punya puskeswan, punya tenaga-tenaga teknis kesehatan-kesehatan hewan, nanti akan kita tidak lanjuti,” imbuhnya.
Ganjar juga menyampaikan mayoritas sapi kurban berasal dari luar pulau Kalimantan, yakni Sulawesi Selatan, NTT, dan sebagian kecil Jawa Timur.
Sebelum sampai ke Palangkaraya, dijelaskan Ganjar hewan tersebut akan melaksanakan karantina terlebih dahulu di daerah asal.
“Untuk bisa melintasi, antar pulau dari pelabuhan ke pelabuhan itu ada karantina. Karantina itu badan karantina, jadi didaerah asal sana. Misal dari Sulawesi, dikapalkan dari pare-pare menuju batu licin, di pare pare pelabuhan sana ada petugas karantina, di batulicin begitu diterima juga ada petugas karantina,” sebutnya.
Ganjar kembali menambahkan, proses karantina yang dilalui oleh hewan-hewan ternak ini cukup ketat.
Sehingga pihaknya meyakini bahwa ternak yang ditelah berada di Palangkaraya, dalam kondisi yang sehat.
Baca juga: Kebutuhan Hewan Kurban 2024 di Kalteng 14.0345 Ekor, Kotawaringin Barat Paling Banyak 5.950 Ekor
Limbah Sawit di Kalteng Berpotensi Jadi Energi Setara Batubara, UPR Bekali Siswa SMK |
![]() |
---|
Palangka Raya Resmi Jadi Tuan Rumah Kongres GMNI XXIII Tahun 2028, Ada Historisnya |
![]() |
---|
Tak Ada Anggaran Tambahan, Pemprov Targetkan RTH Eks KONI Kalteng Selesai Paling Lambat Desember |
![]() |
---|
Panen Jagung di Pekarangan Polresta Palangka Raya, Achmad Zaini: Bukti Bisa Bertani di Tengah Kota |
![]() |
---|
Simpan 24 Paket Sabu, Napi Rutan Kelas IIA Ditangkap Satresnarkoba Polresta Palangka Raya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.