Berita Kalsel
VIRAL Dugaan Malpraktik yang Buat Kepala Bayi Putus di Kalsel, Ini Tanggapan RSUD Ulin Banjarmasin
Laporan Dugaan malapraktik yang membuat kepala bayi terputus saat prosesi persalinan terjadi di RSUD Ulin Banjarmasin diterima Polresta Banjarmasin
TRIBUNKALTENG.COM - Kalimantan Selatan khususnya Banjarmasin dihebohkan terkait kabar dugaan malapraktik yang membuat kepala bayi terputus saat prosesi persalinan terjadi di RSUD Ulin Banjarmasin.
Hal tersebut mendapat respon dari Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr Diauddin ketika dikonfirmasi Bpost sesaat usai Satreskrim Polresta Banjarmasin mengungkap kasus tersebut, Kamis (25/4/2024) malam.
Namun, Diauddin belum bisa memberikan pernyataan lengkap. Ia meminta agar menunggu proses pemeriksaan dari kepolisian.
“Asas praduga tak bersalah harus diutamakan, jangan sampai ada pemberitaan yang kesannya menghakimi,” ujarnya, Kamis (25/4/2024) malam yang dikutip dari Banjarmasin Post.
Baca juga: Sekretaris PAN Kalteng Ungkap Diduga Penyebab Meninggal Ade Supriadi Serangan Jantung, Sempat Kejang
Baca juga: Prediksi Napoli vs AS Roma di Liga Italia, Torehan Positif De Rossi Terus Melejit
Diauddin mengakui sebelumnya sudah ada informasi terkait kejadian tersebut. Tetapi, ia mengklaim saat itu keluarga (korban) sudah bisa menerima penjelasan dari pihak yang bertugas.
“Kita tahunya juga dari kepolisian. Info dari pihak yang jaga sewaktu kejadian, keluarga sudah bisa menerima penjelasan dari pihak yang bertugas. Tidak ini tiba-tiba saja muncul laporan,” tuturnya.
Sebelumnya, dugaan malpraktik terjadi di rumah sakit milik pemerintah di Kota Banjarmasin. Kepala bayi yang dilahirkan putus saat prosesi persalinan berlangsung.
“Betul bahwa Polresta Banjarmasin sudah menerima laporan polisi dari keluarga korban terkait adanya dugaan tindak pidana malapraktik di salah satu rumah sakit di Banjarmasin,” ucap Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Kompol Thomas Afrian, Kamis (25/4/2024).
Singkat cerita tutur Thomas, MS (38) yang saat itu hendak melahirkan melakukan persalinan di rumah sakit milik pemerintah tersebut pada 14 April 2024 pukul 04.00 Wita.
Padahal saat itu posisi bayi sungsang (kondisi ketika posisi kepala janin di dalam kandungan tetap berada di atas), namun demikian tetap dilakukan prosesi persalinan. Hingga entah bagaimana, kepala bayi tersebut malah tertinggal di dalam perut ibunya.
“Bayinya meninggal dunia. Sementara sang ibu kini di rawat di Rumah Sakit Bhayangkara,” ungkap Thomas.
Atas insiden itu, keluarga korban yang beralamat di Basirih, Banjarmasin Barat melaporkannya ke Mapolresta Banjarmasin pada 19 April 2024.
Sampai saat ini lanjutnya, Sat Reskrim Polresta Banjarmasin membentuk tim untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Beberapa saksi katanya sudah dimintai keterangan, sembari kepolisian terus berjalan mengambil keterangan lain, baik dari pihak rumah sakit maupun dokter yang terlibat.
“Saat dilaporkan, memang ada jeda sampai hari Senin. Karena pada saat itu korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan perawatan,” tambah Thomas.
(Banjarmasin Post)
| PROFIL ULM, Gelar 17 Guru Besar Universitas Lambung Mangkurat Picu Reaksi Prof Udiansyah dan BEM |
|
|---|
| PROFIL Universitas Lambung Mangkurat Kalsel, Hari ini Gedung Rektorat ULM Kebakaran |
|
|---|
| Sejarah Universitas Lambung Mangkurat, Kini Disorot Buntut 16 Guru Besar ULM Diperiksa |
|
|---|
| Fakta-fakta Pembunuhan Sadis Kepala Terpenggal Pendulang Emas di Paramasan Banjar Kalsel |
|
|---|
| HARTA Muhidin Rp 913 Miliar, Gubernur Kalsel ini Lantik Anak Jadi Komisaris |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.