Kuliner di CFD Palangkaraya, Berawal Gemar Mencoba Hal Baru Nini Tekuni Usaha Jajanan Kekinian

TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKARAYA – Lokasi Car Free Day atau CFD Palangkaraya kini kembali dibuka setelah sebulan diliburkan selama Bulan Ramadhan.

Tidak hanya makanan berat ataupun jajanan jadul, masyarakat juga dapat menemukan jajanan kekinian di Car Free Day  atau CFD Palangkaraya yang terletak di Jalan Yos Soedarso Kota Palangkaraya. 

Satu di antara penjual jajanan kekinian adalah Nini Anggoro Sari pemilik dari Cipan saat diwawancarai oleh Tribunkalteng.com ia menyebut dia banyak menjual jajanan kekinian.

Berjualan di lokasi CFD Palangkaraya ini ia menawarkan berbagai jenis jajanan kekinian, di antaranya cromboloni, mochi, sando fruit, dan mille crepes. 

Ia menambahkan dipilihnya usaha kekinian ini, didasari adanya peluang yang dirasa besar oleh Nini. 

“Pasarnya cukup banyak minatnya ya, jadi saya berusaha untuk memenuhi pasar, apa yang diinginkan masyarakat,” jelasnya Minggu (21/4/2024). 

Ia menambahkan target utama dari pasarnya ini adalah kalangan muda, yang gemar mencoba hal-hal ataupun sesuatu yang baru. 

“Anak muda itukan suka mencoba hal baru, atau yang viral jadi setiap ada makanan yang viral saya akan bikin dan kemudian kalau layak jual, saya akan jual,” imbuhnya. 

Untuk seluruh produk yang ia jual ini, Nini mengaku pihaknya memproduksi sendiri dagangannya untuk dapat menjaga kualitas yang disajikan. 

Kemudian selain di CFD, biasanya Nini memasarkan produk jualannya di Bundaran Besar Kota Palangkaraya pada Sabtu Malam.

Baca juga: Selama Bulan Ramadhan Diliburkan, Kini Lokasi CFD Palangkaraya Jalan Yos Soedarso Kembali Ramai

“Hari biasa saya menerima pesanan dirumah (via online),” sebut wanita yang telah berjualan selama satu tahun di CFD ini. 

Kemudian Nini menyebut, ia bersyukur produk jualannya ini selalu habis terjual terlebih saat di CFD. 

Ia mengaku dalam satu kali event CFD, ia mempu menghabiskan 10 loyang mille crepes, 50 pcs cromboloni, 50 pcs mochi, karena tingginya antusiasme yang diberikan oleh masyarakat Kota Palangkaraya. (*)