Tuah Turangga Agung Group

Warga Desa Buhut Jaya dan PT Telen Orbit Prima Gelar Ritual Pakanan Sahur Lewu

PT Telen Orbit Prima bersama warga Desa Buhut Jaya Kapuas menggelar ritual adat Pakanan Sahur Lewu di Kecamatan Kapuas, melestarikan kearifan lokal

Editor: Sri Mariati
ISTIMEWA
Ritual Pakanan Sahur Lewu yang digelar di Desa Buhut Jaya Kapuas, Kalteng berkolaborasi dengan PT Telen Orbit Prima, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNKALTENG.COM, KAPUAS – Sebagai upaya melestarikan kearifan budaya lokal di tengah lajunya globalisasi dan moderenisasi saat ini. Masyarakat di Desa Buhut Jaya masih mempertahankan ritual turun temurun mereka.

Bersama dengan PT Telen Orbit Prima menggelar tradisi ritual Pakanan Sahur Lewu di Kecamatan Kapuas, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.

Ritual Pakanan Sahur Lewu diadakan kembali pada 25 Februari 2024 lalu setelah 4 tahun vakum karena pandemi Covid-19.

Kegiatan ini berlangsung di Balai Basarah Hindu Kaharingan Desa Buhut Jaya, dan dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat baik masyarakat secara umum, pemangku adat, perangkat desa, dan perwakilan dari PT Telen Orbit Prima.

Kegiatan ini merupakan bagian dari kepercayaan Hindu Kaharingan dan menjadi upaya spritiual, untuk menolak bala dan memohon pertolongan dan rejeki bagi seluruh elemen warga Desa Buhut Jaya.

Ketua panitia sekaligus ketua BPD Desa Buhut Jaya Fitria Ningsih, menyampaikan kegiatan ini tak hanya dilihat sebagai kegiatan ritual keagamaan saja.

Melainkan juga menjadi media interaksi dan gotong royong antara seluruh elemen Masyarakat terutama di Desa Buhut Jaya.

Diharapkan melalui kegiatan ini, seluruh elemen masyarakat secara umum, perangkat desa, pemangku adat, dan perusahaan berkumpul dan bekerja sama untuk menyukseskan kegiatan ini.

Fitria Ningsih juga menyatakan, melalui ritual Pakanan Sahur Lewu ini juga terdapat nilai toleransi yang merupakan identitas bangsa Indonesia.

“Kegiatan ini juga melambangkan toleransi, bagaimana tidak, saya adalah seorang muslim, namun diberikan amanah untuk menjadi ketua panitia pelaksanaan ritual Pakanan Sahur Lewu ini. Tak hanya itu, seluruh elemen masyarakat dari beragam agama juga turut hadir. Memang di situ (red; Pakanan Sahur Lewu) terdapat daging babi. Namun kita sebagai kaum muslim kan cukup tidak ikut memakannya saja,” terangnya.

Kolaborasi antara masyarakat dan perusahaan ini juga menjadi langkah penting dalam membangkitkan kembali nilai-nilai budaya dan spiritualitas yang tidak terlaksanakan 4 tahun terakhir.

Fitria Ningsih mengucapkan terima kasih atas kontribusi dari seluruh elemen masyarakat dan perusahaan terkhusus PT Telen Orbit Prima atas sinergitas dan kontribusinya dalam menyukseskan kegiatan Pakanan Sahur Lewu tersebut.

Adv TPOP Kapuas ok
Para warga Desa Buhut Jaya berkumpul pada ritual adat Pakanan Shur Lewu yang digelar di Kecamatan Kapuas, Kalteng.

“Saya selaku ketua panitia mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat desa Buhut Jaya dan perusahaan yang telah berkontribusi dalam acara ini. Terkhusus kepada PT Telen Orbit Prima yang tidak hanya berkontribusi saja secara materi. Namun juga turut serta membersamai masyarakat dan membantu di lapangan. Ini sebuah nilai gotong royong yang kita harapkan,” ungkapnya.

Fitria Ningsih berharap agar di tahun-tahun mendatang, kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan kembali dan sinergitas akan terus meningkat.

PT Telen Orbit Prima, melalui kolaborasi ini, tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat lokal, tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan tradisi adat.

Langkah ini menjadi inspirasi bagi upaya pelestarian kearifan lokal di berbagai daerah di Indonesia, serta memperkuat kerjasama antara perusahaan dan masyarakat dalam membangun lingkungan yang berkelanjutan dan harmonis. (*)

 

Sumber: Tribun Kalteng
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved